Ibn Qayyim mengklasifikasikan gangguan jiwa sebagai akibat dari penyakit hati (amradh al-qulub), seperti:
Hasad (iri hati)
Takabbur (kesombongan)
Syahwat (keinginan berlebihan)
Ragu-ragu terhadap Allah
Ia menyebut bahwa hati yang "sakit" akan memengaruhi emosi, pikiran, dan perilaku manusia. Penyembuhannya adalah dengan mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah dan penyucian jiwa (tazkiyah al-nafs).
2. Terapi dengan Al-Qur'an dan Doa
Ibn Qayyim percaya bahwa Al-Qur'an adalah obat utama untuk jiwa. Dalam bukunya Zad al-Ma'ad, ia menjelaskan bagaimana membaca Al-Qur'an dapat memberikan ketenangan hati (sakinah) dan menghilangkan kecemasan.
Doa dan Dzikir: Ia menyarankan terapi berbasis dzikir, seperti mengulang-ulang kalimat tauhid atau istighfar untuk mengatasi rasa takut, depresi, atau kegelisahan.
Shalat: Shalat dipandang sebagai "obat" yang memadukan ketenangan fisik dan spiritual.
3. Hubungan Manusia dengan Allah