Mohon tunggu...
Nuraisyah
Nuraisyah Mohon Tunggu... Lainnya - Almamater Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Stambuk 2017

Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Pendidikan Ilmu Pengetahuan sosial

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Animo Masyarakat dalam Konsumsi Jamu sebagai Obat Tradisional di Desa Helvetia, Deli Serdang

4 Agustus 2020   21:00 Diperbarui: 4 Agustus 2020   21:01 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Berdasarkan dari hasil wawancara dengan beberapa informan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi animo konsumen membeli jamu meliputi faktor pribadi, faktor bauran pemasaran dan faktor sosial, budaya dan psikologi. Faktor pribadi adalah faktor utama dalam mengkonsumsi jamu karen hal ini didasari keinginan pribadi dari individu yang bersangkutan untuk mengkonsumsi jamu. 

Faktor pemasaran merupakan implikasi dari iklan yang dibuat oleh perusahaan atau pabrik pembuat jamu. Faktor sosial adalah konsumsi jamu yang dilakukan individu karena saran orang-orang yang ada di sekitarnya (keluarga-sahabat-teman-kolega dll). 

Aspek budaya merupakan aspek kultural masyarakat di Nusantara yang telah mengkonsumsi jamu sebagai upaya menjaga kesehatan tubuh dan menyembuhkan penyakit. 

Faktor psikologi adalah konsumsi jamu yang dilakukan individu karena mengalami jalan buntu (tidak sembuh) pada saat mengkonsumsi obat farmasi (obat modern) sehingga beralih atau mengkonsumsi jamu bersama obat modern. Di antara faktor yang telah disebutkan di atas, aspek budaya memegang peran penting dalam mengkonsumsi jamu.

2. DenganTidak melihat status ataupun kedudukan, jamu tradisional tetaplah ada di hati setiap konsumennya dengan berbagai latar belakang yang berbeda, dengan alasan dan tujuan yang berbeda jamu tradisional menjadi jalan alternati obat dari segala keluhan dan cara ampuh untuk mengurangi dampak dari keluhan yang di rasakan setiap konsumennya membuat jamu terus menjadi primadona di masyarakat desa Helvetia.

Saran

1. Meningkatkan peran dari pemerintahan, tenaga kesehatan Desa Helvetia untuk dapat memeberikan informasi, sosialisasi  yang mendalam kepada masyarakat mengenai penggunaan pengonsumsian jamu sebagai obat tradisional, sehingga di harapkan masyarakat lebih cermat dalam memilih dan menggunakan suatu produk untuk dijadikan obat tradisional dalam upaya menjaga, memelihara kesehatan karena keberhasilan suatu Desa juga dilihat dari angka kesehatan masyarakat yang tinggi pula.

2. perlu penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana perilaku sosial masyarakat desa dalam menjalin kehidupan bermsyarakat memiliki rasa simpati, empati  dan rasa tolong menolong dalam lingkungan terkhusus adalah bagaimana cara tradisional masyarakat menaggulangi keluhan keluhan penyakitnya dan beralih kepada obat tradisional atau dengan kata lain mengonsumsi jamu buatan.

DAFTAR BACAAN 

Koentjraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990), 143

Notoatmodjo, Soekidjo. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta. 2003. h. 3.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun