Perempuan bukanlah penghalang untuk kemajuan suatu bangsa. Perempuan bukan hanya sekedar pendukung. Perempuan hadir tidak hanya sebagai pelengkap laki-laki. Perempuan berhak hidup, berhak menghidupi, dan berhak menghidupkan hidupnya sendiri atau hidup orang lain disekitarnya. Feminisme di Indonesia hadir sebagai pengejar kesetaraaan itu.
Banyak dari masyarakat Indonesia, terutama perempuan mislimah yang menganggap bahwa feminisme itu menentang ajaran Islam. Hal itu dikarenakan menurut ajaran mereka bahwa perempuan itu sudah dimuliakan sebelum adanaya paham feminisme. Mereka beranggapan bahwa perempuan feminis itu terlalu dekat dengan kebebasan. Hal itu dilihat karena mereka menganggap bahwa feminisme itu terlalu mendeskriminasi laki-laki, contohnya ada perempuan yang tidak ingin menikah karena dirasa mampu untuk hidup tanpa suami dan jika menginginkan anak pun bisa dengan program bayi tabung misalnya. Dan hal tersebut di mata sebagian wanita muslimah tidak sesuai dengan ajaran agama mereka, karena menurut ajaran Islama kedudukan wanita dan laki-laki itu sama.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.sastrawacana.id/2019/02/teori-feminisme-menurut-para-ahli.html
https://qbukatabu.org/2019/10/09/geliat-feminisme-di-era-digital/
https://www.neutron.co.id/info/feminisme
https://www.bulaksumurugm.com/2019/04/21/apakah-indonesia-masih-membutuhkan-feminisme%EF%BB%BF/
https://www.kompasiana.com/shalwarizkyas16/625e418dbb44862b1b1c7e82/anti-feminisme-itu-salah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H