Mohon tunggu...
Nuraini Mas Aulia
Nuraini Mas Aulia Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Jangan Lupa Bersyukur 😊

Selanjutnya

Tutup

Money

Konsep Bekerja dan Berwirausaha Sesuai Ajaran Nabi

15 Maret 2019   23:46 Diperbarui: 16 Maret 2019   12:28 1429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dari Jabir, katanya: Rasulullah SAW bersabda."Tidak ada seorang Muslim yang menanam tanaman kecuali apa yang dimakan darinya merupakan sedekahnya, apa yang dicuri darinya juga merupakan sedekahnya, sesuatu yang dimakan binatang darinya adalah sedekahnya, sesuatu yang dimakan burung darinyu pula adalah sedekahnya, dan apa yang terkurangi darinya adalah sedekahnya." (HR.Muslim).

Sungguhpun demikian, antara wirausaha yang satu dengan yang lain terkadang memiliki karakter yang berbeda-beda. M. Tohar (2000: 166-167), membagi wirausahawan menjadi tiga, yaitu wirausaha andal atau pengusaha yang baik, wirausaha tangguh, dan wirausaha unggul. Masing-masing mempunyai karakteristik tersendiri.

Pertama, karakteristik wirausaha andal atau pengusaha yang baik adalah: (a) memiliki rasa percaya diri dan sikap mandiri untuk mencari penghasilan dan keuntungan melalui perusahaannya, (b) mau dan mampu mencari dan memenangkan peluang usaha yang menguntungkan dan melakukan apa saja yang bermanfaat, (c) mau dan mampu bekerja keras dan tekun dalam menghasilkan barang dan jasa serta mencoba cara kerja yang efisien, (d) mau dan mampu berkomunikasi, tawar-menawar, dan bermusyawarah dengan berbagai pihak demi kemajuan usahanya, (e) menangani usahanya dengan terencana, jujur, hemat, dan disiplin, (f) mencintai kegiatan usahanya, lugas, dan tangguh tetapi cukup luwes dalam melindungi dan, (g) berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak.

Kedua, karakteristik wirausaha tangguh, yaitu: (a) berpikir dan bertindak strategis dan adaptif terhadap perubahan dalam berusaha mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung risiko yang agak besar dalam mengatasi masalah, (b) selalu berusaha untuk medapatkan keuntungan melalui berbagai keunggulan untuk memuaskan pelanggan, (c) berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern, (d) selalu berusaha meningkatkan kemampuan  dan ketangguhan perusahaan terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja sama serta menumpukan pemodalan.

Ketiga, karakteristik wirausaha unggul, yaitu: (a) berani mengambil  risiko serta mampu memperhitungkan dan berusaha menghindarinya, (b) selalu berupaya mencapai dan menghasilkan karya bakti yang lebih baik untuk langganan, pemilik, pemasok, tenaga kerja, masyarakat, bangsa, dan negara, (c) antisipatif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungan, (d) kreatif mencari dan menciptakan peluang pasar, meningkatkan produktivitas, dan efisien, (f) selalu berusaha meningkatkan keurggulan dengan mitra perusahaan melalui investasi baru di berbagai bidang.

Cara yang sangat khas dari aktifitas wirausaha yang dilakukan oleh Rasulullah adalah beliau sangat terkenal karena kejujuran dan amanah dalam memegang janji. Sehingga tak ada satupun orang yang berinteraksi dengan beliau kecuali mendapatkan kepuasan yang luar biasa. Dan ini merupakan sebuah nuansa dengan pesona tersendiri bagi warga jazirah Arab, apalagi kemuliaan akhlak seakan menebarkan pesona indah kepribadiannya pun, ketika beliau tak memiliki uang untuk berbisnis sendiri ternyata beliau banyak menerima modal dari orang-orang kaya Mekkah yang tak sanggup menjalankan sendiri dana mereka dan menyambut baik seseorang yang jujur untuk menjalankan bisnis dengan uang yang mereka miliki berdasarkan kerja sama. Dan yang paling perlu digaris bawahi Rasulullah Saw mengadakan transaksi bisnis sama sekali tidak untuk memupuk kekayaan pribadi tetapi justru untuk membangun kehormatan dan kemulian bisnis dengan etika yang tinggi dan hasil yang didapat justru untuk didistribusikan ke sebanyak umat. Sehingga kesuksesan mampu membawa banyak dampak positif yaitu kesuksesan dan kesejahteraan bagi umat yang lainnya. Dan inilah yang menyebabkan kepribadian Rasulullah Saw begitu monumental baik dalam mencari nafkah maupun dalam menafkahkan rizki yang diperolehnya.

Ringkasnya, umat islam yang bekerja dan berwirausaha dengan rajinnya, bukan semata didorong oleh motivasi ingin menjadi kaya semata, melainkan di atas semua tujuan dan kepentingan itu, terdapat tujuan yang mulia, yaitu menjadikan usaha dan hartanya sebagai sarana taqarrub (mendekatkan diri kepada Allah swt. azza wajala berusaha menjadi tajir yang siddiq, sehingga dapat menduduki tempat terhormat di hari kemudian, sebagaimana dibayangkan oleh Rasulallah saw.
"Pedagang yang jujur lagi terpercaya, bersama sama para Nabi, orang-orang benar dan syuhada." (HR. Tirmidzi dan Hakim)

Dalam buku Rasulullah Business School (121-205) dijelaskan, langkah-langkah Rasulullah menjadi wirausahawan adalah:

  1. Belajar hidup mandiri sejak dini. Dari usia dini Rasulullah sudah bekerja dari menggembala kambing hingga kerja kepada Khadijah,
  2. Mengasah jiwa kepemimpinan sejak kecil. Pengaruh jiwa kerja kerasnya dan keuletannya sejak dari kecil sangat mempengaruhi jiwa kepemimpinan Rasulullah.
  3. Menghargai perjalanan proses. Rasulullah mengajari bahwa kesuksesan tidak bisa diraih dengan serta merta tetapai melalui proses yang sangat panjang. Hal tersebut digambarkan bahwa Rasulullah hanya sekali dalam setahun membeli pakaian.
  4. Menjadi pribadi yang siap menghadapi perubahan hidup. Man jadda wa jadda (barang siapa bersungguh-sungguh, maka ia akan meraih cita-citanya) ini digambarkan penderitaan Rasulullah sejak kecil sudah ditinggal orang tercinta dan berpindah-pindah pengasuhan, tapi Muhammad mampu melewati dengan tegar.
  5. Memupuk dan memiliki kebaranian. Sejak kecil sifat ini ditunjukkan Muhammad saat ikut berdagang pamannya sampai keluar Mekah. Sehingga saat pamnnnya bangkrut maka Muhammad telah menguasai ilmu berdagang.
  6. Berani berpetualang. Dari usia 12 tahun Nabi Muhammad telah mampu berkeliling ke Syiria.
  7. Memiliki ketekunan ekstra (istiqamah)
  8. Selalu percaya diri.

Usaha dan pekerjaan halal lainnya di samping usaha perdagangan, yaitu masih banyak lagi pekerjaan yang halal dan mulia dalam rangka mencari rizki di muka bumi ini, usaha-usaha tersebut antara lain sebagai berikut: 

1. Kerajinan tangan

Hadits terdahulu yang diriwayatkan oleh al-Bazzar juga mengungkapkan bahwa: bekerja dengan tangan sendiri (kerajinan tagan) termasuk usaha yang mulia. Dalam keterangan lain dikemukakan oleh Rasulullah saw. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun