"Hehee, tetanggaku yang cowok pada enggan kalo aku mintai bantuan, takut sama istri-istrinya kali." Mira terkekeh.
"Kok, gitu?" tanyaku heran.
"Kamu kan tau, aku Janda."
"Ya, terus? Kenapa kalau janda? Gak boleh dibantu apa?" tanyaku dengan nada sedikit tinggi.
"Susah Wi, kamu gak tau rasanya jadi aku, secara gitu, janda tu image nya gimana, ya? Susah, Wi. Aku gak bisa ceritain."
Aku terdiam sesaat, hati kecilku begitu terusik. Aku tahu rasanya menjadi Mira, karena aku pun sama seperti dia, hanya saja dia tidak tahu status pernikahanku sebenarnya.
Status ini sedikit banyak membuat hidup kita tidak berjalan dengan normal. Selalu dicurigai, selalu menjadi buah bibir dan gunjingan. Ada stigma yang kerap melekat, manja, lemah, tidak mandiri, penggoda dan sebagainya. Inilah salah satu alasan mengapa aku menutupi perceraianku dari orang-orang. Dan sekalinya aku mencoba berdamai dengan keadaan, penolakan tetap terjadi, pun dari Govin, orang yang paling aku harapkan untuk menjadi teman di sisa hidupku nanti.
Ya, ada yang harus pergi dan tidak bisa kembali, bukan masalah prinsip, bukan juga tentang kata cinta yang sudah tak sefaham. Inilah hidup, setiap manusia mempunyai kisahnya masing-masing, tak ada yang bisa menawar alur hidup seperti apa yang diinginkan untuk dilalui, dan mana yang tidak ingin dilalui. Disinilah hakekat kemerdekaan hidup yang tidak pernah sama untuk setiap orang, meski nyatanya manusia terlahir dalam keadaan merdeka, bahkan meyakini bahwa Tuhan pun tidak memberi paksaan pada umatnya untuk menyembah Tuhan yang mana, tak ada satu hak pun yang mampu melarangnya. Kita merdeka dalam menjalani hidup, merdeka berfikir, merasa dan menilai.
Lalu, mengapa begitu pongahnya mereka membatasi hak orang  lain hanya dari satu status yang Tuhan saja membolehkan meski sebenarnya Dia membenci perceraian.
Inilah kita, para single fighter, yang harus terus memulihkan diri dari setiap kekecewaan yang diterima untuk sekedar 'hidup'.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H