Mohon tunggu...
Nuraeny Hamid
Nuraeny Hamid Mohon Tunggu... Apoteker - Nuwi

Pharmacist, pengajar dan Ibu dari satu putra. Jatuh cinta dengan dunia literasi untuk terus bisa memanfaatkan diri tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah di Ujung Pena

8 Mei 2022   10:38 Diperbarui: 9 Mei 2022   06:16 2227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Yang, aku minta maaf," ucapnya lirih.

"Iya, tidak ada yang perlu dimaafkan jadi kamu gak perlu minta maaf."

"Yang, aku sayang sama kamu."

Aku terdiam, tenggorokan tiba-tiba seperti terganjal sesuatu. Air mata mulai mengambang di kelopak mata. Mencoba menahan agar tak ada satu bulir pun yang jatuh.

"Yang, jawab dong, kamu diam beberapa hari ini."

"Sepertinya kata-kata sayang kamu sudah gak ada artinya, karena smua percuma, tak merubah apapun." Suaraku berat, menahan tangis yang ingin pecah sejak tadi.

"Sayangku tidak berubah, cara pandangmu yang berubah."

"Kamu tahu apa yang aku mau, kan? aku gak mau ada perempuan itu diantara kita, bukan karena cara pandangku yang berubah, sejauh ini aku sudah mencoba memahamimu, berharap seiring waktu kamu menjadikanku wanita satu-satunya, tapi semua waktu yang aku beri untukmu tak merubah apapun, jadi cukup! waktuku bukan hanya untuk urusin itu." Akhirnya basah juga mata ini. Tak bisa dibendung lagi.

Govin terdiam.

"Aku menunggumu, tapi kamu tak kunjung datang." Aku mulai terisak.

"Maaf, Yang. Aku yang salah, aku yang bodoh,  menganggap kalau aku sudah ada untukmu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun