Mohon tunggu...
Nuraeni Resa
Nuraeni Resa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

Hello i'm Eni and i'm a student. Fyi i like art things even though i can't make art. I like to sing, i've also joined the choir group at my University. To be honest, i'm not good enough at writing and this is the first time i'm going to write, so happy reading :)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kenali Toxic Parenting yang Berpengaruh pada Tumbuh Kembang Anak

18 Januari 2022   08:00 Diperbarui: 18 Januari 2022   09:48 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sifat toxic merupakan sebuah sikap buruk yang sering dilakukan oleh seseorang, tanpa disadari dapat menyakiti lawan bicara bahkan dirinya sendiri. Biasanya, dengan berdalih demi kebaikan sang anak, terkadang sifat-sifat negatif itu muncul dalam beberapa kasus pengasuhan anak yang justru hanya berujung merugikan sang anak. Maka dari itu, penting bagi para orang tua dan para anak untuk mengetahui seperti apa yang dinamakan toxic parents supaya kelak hal tersebut tidak terjadi dan dapat dihindari.

Apa Sih Toxic Parents Itu?

Toxic parents adalah orang tua yang berperilaku toxic dalam hal mengasuh anak. Para orang tua toxic ini melakukan toxic parenting yang merupakan penerapan pola pengasuhan anak yang buruk dan berakibat negatif terhadap sang anak baik secara mental maupun fisik.

Setiap anak memiliki hak untuk hidup bahagia di dalam keluarga dengan orang tua yang mencintai mereka. Namun pada kenyataannya, banyak anak-anak yang justru dibesarkan oleh orang tua yang memiliki pola asuh destruktif dan kasar, bahkan hingga mampu meracuni psikologis anak itu sendiri. Dalam psikolog orang tua seperti ini kerap disebut sebagai toxic parents.

Biasanya anak-anak yang terlahir atau berada di lingkungan seperti ini akan tumbuh dengan luka batin dan perasaan trauma yang telah dilalui sebelumnya. Lalu, apa saja ciri atau tanda-tanda dari toxic parents?

Ciri-ciri Toxic Parents Yang Harus Disadari

https://cdn.medcom.id/dynamic/content/2021/09/16/1327748/lAbvmypIxq.jpg?w=500
https://cdn.medcom.id/dynamic/content/2021/09/16/1327748/lAbvmypIxq.jpg?w=500
Jika kamu pernah mengalami kejadian serupa seperti di bawah ini ketika kamu kecil, kemungkinan besar orang tua kamu termasuk ke dalam kategori toxic parents.

1. Terlalu kritis

Jika orang tua memiliki pola asuh ini, anak akan cenderung menjadi seorang pengkritik berat, bahkan pada dirinya sendiri hingga dewasa.

2. Melarang anaknya untuk mengekspresikan emosi negatif

Orang tua yang toxic menolak emosi negatif apa pun yang diekspresikan anak serta kebutuhan emosionalnya. Hal ini akan memicu depresi dan menyulitkan anak menangani suatu kenegatifan saat dewasa.

3. Orang tua mengatur target dan tujuan anak

Orang tua juga berperan mengatur target, bahkan menentukan tujuan hidup anak. Hal ini akan membuat seorang anak semakin sulit memenuhi tujuan dan harapannya sendiri. Demi mengatur anak, orang tua bahkan tega membuat anak merasa bersalah.

4. Egois serta tidak ada rasa empati

Toxic parents biasanya menempatkan kepentingannya di atas kepentingan sang anak dan tidak memperhatikan kebutuhan serta perasaan anak. Rasa empati juga tidak dimiliki, dimana toxic parents tidak memikirkan bahwa tindakan yang diambil dapat mempengaruhi perasaan orang lain.

5. Emosional

Toxic parents biasanya sulit untuk mengendalikan emosinya. Dalam menghadapi sesuatu bisa terlalu dramatis atau sulit untuk ditebak. Seringkali orang tua tersebut menjadi mudah marah.

Cara Menghadapi Toxic Parents

https://www.kibrispdr.org/dwn/50/gambar-orang-sedang-berkomunikasi.jpg
https://www.kibrispdr.org/dwn/50/gambar-orang-sedang-berkomunikasi.jpg
Jika diantara kamu pernah atau sedang mengalami konflik dalam hubungan toxic parents, berikut adalah langkah-langkah untuk kamu menghadapi masalah tersebut.

1. Hindari selalu menuruti keinginan orang tua jika itu tidak sejalan

Orangtua sering kali ikut campur dengan masa depan anaknya. Hal itu membuat anak terpaksa mengikuti jalan yang dipilih orangtuanya karena diyakini sebagai jalan yang tepat. Namun, jika keputusan orangtua tidak sejalan dengan anak, kamu tidak harus mengikuti mereka.

2. Mengembangkan opini pribadi

Ketika berpendapat, kamu merasa goyah saat mendengar pendapat lain yang lebih kuat. Sekarang mulai kembangkan opini kamu di depan orang lain atau orang tua. Coba untuk membalas pendapat lain yang berbeda dengan mengaitkan situasi saat itu.

3. Berhenti untuk mengkritik diri sendiri

Kamu dapat merubah perilaku itu dengan menyadari suara-suara negatif di kepala kamu. Lalu tulis pikiran positif untuk menggantikannya. Misalnya dari kalimat "saya memang bodoh, beda dengan mereka yang pintar" menjadi "saya pintar dan dapat mengalahkan mereka".

4. Konsultasikan jika masalahmu terlalu berat

Berada dalam lingkungan toxic parents memang sangat menjengkelkan. Jika kamu merasa sangat berat menghadapi semua yang terjadi, maka berkonsultasilah pada psikolog atau ahli yang kamu inginkan.

5. Mencari dukungan

Memiliki dukungan yang tulus akan membuat hidupmu lebih bermakna, tidak ada kata sia-sia dalam perjuangan yang telah kamu lakukan. Meskipun kedua orang tuamu tidak mendukung, masih ada orang lain yang masih peduli dengan kamu.

Itulah informasi singkat tentang Toxic Parenting, mungkin pada awalnya akan terasa sangat berat hidup di lingkungan keluarga yang toxic. Tapi jika kamu bisa lebih sadar dan paham akan masalah ini, kamu akan terbiasa melawannya. Jangan putus asa, kamu tidak sendiri dan kamu berhak untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia ini.

Sumber:

https://www.gramedia.com/best-seller/toxic-parents/

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3618693/kiat-menghadapi-orang-tua-dengan-karakter-toxic-parents

https://www.liputan6.com/citizen6/read/4506711/jangan-takut-5-cara-menghadapi-orangtua-yang-toxic

https://www.idntimes.com/life/family/putri-rahayu-2/cara-menghadapi-toxic-parent-c1c2/5

Penulis:

Nuraeni Resa

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun