Mohon tunggu...
Nur Laila Sofiatun
Nur Laila Sofiatun Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Penulis

Perempuan yang ingin bermanfaat bagi keluarga, agama, bangsa dan negara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mbah, Merakyat Ora Teyeng Digawe-gawe (part 1)

30 September 2022   22:18 Diperbarui: 2 Oktober 2022   06:20 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdengar suara rintihan kayu lapuk saat Mbah Pion menduduki kursi. 

"Wah, kursinya keras sekali. Mana sudah reyot pula." batin Mba Pion.

"Mba Pion dhahar mriki nggih. Kula mpun masak istimewa nggo Mba Pion." ucap Mbah Minah mengagetkan Mba Pion yang sedang tertegun.

"Ohya Mba, ngapunten Kula ora teyeng ngomong Bahasa Bemerse. Maklum biyen ora tahu sekolah". imbuh Mbah Minah

"Tidak apa-apa Mbah".

Terlihat makanan sudah siap di meja. Ada nasi putih yang warnanya tidak terlalu putih, oseng kangkung, dan ikan pindang.

"Mangga Mba Pion" Mbah Minah menawarkan sembari mengambilkan piring dan sendok dan diberikan kepada Mbah Pion.

Mbah Pion mengambil sedikit nasi dan sayur kangkung. Ia terlihat tak berselera dengan makanan di hadapannya. 

"Mba nambah maning, masa Maene sithik banget. Mengko ya boten wareg Mba."

"Sudah cukup Mbah, terima kasih."

Setelah melantunkan doa dengan khyusuk, Mba Pion segera menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Para fotografer dengan sigap mengambil gambar Mba Pion saat berdoa dan akan memulai makan.

Uweeek...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun