Di desa saya contohnya, sebagian besar penduduk yang menerima bantuan apapun dari pemerintah adalah yang dekat dengan pemerintah desa. Meskipun ketika ditanya, kenapa si A dapat dan si B tidak, padahal sudah kelihatan siapa yang membutuhkan. Mereka akan menjawab, itu berdasarkan data Pak.
Dan pertanyaan lagi, memang siapa yang memasukkan data tersebut (jika bukan anda)?
Hal lainnya terkait pelayanan publik yang ada, menurut saya juga masih jauh dari tujuan yang ada. Masih banyak pelayanan publik yang lebih memprioritaskan pejabat daripada rakyat, lebih memprioritaskan yang daripada kemanusiaan.
Salam untuk Kemajuan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H