Mohon tunggu...
nur salimin
nur salimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - IM HAPPY

AJINING DIRI SOKO LATHI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik dalam Organisasi, Apakah Selamanya Berdampak Negatif

12 Juli 2021   21:21 Diperbarui: 12 Juli 2021   21:25 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Organisasi adalah kumpulan orang yang memiliki visi misi yang sama untuk mencapai tujuan yang sama juga. Di dalam organisasi terdiri dari 2 orang atau lebih yang hal itu memicu akan adanya perbedaan pendapat satu sama lain. Perbedaan pendapat itu sangat wajar karna sejatinya manusia punya pemikiran dan sudut pandang yang berbeda -- beda akan suatu hal. Dan perbedaan itu memicu adanya konflik dalam organisasi.

Lalu apakah perbedaan pendapat yang menimbulkan konflik akan selalu di pandang negatif ? Tentu tidak, konflik memang memiliki dampak negatif akan tetapi yang buruk belum tentu selamanya buruk. Lalu apa saja dampak positifnya ?

Menurut Jery L. Gray dan Frederick A. Starke dalam buku Moh. Pabundu Tika: Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan, mengemukakan bahwa terdapat tujuh dampak positif konflik dalam organisasi.

1. Tingkat Energi Kelompok atau Individu Meningkat

Tingkat energi yang meningkat dapat terlihat sewaktu orang-orang berbicara dengan nada lebih keras, mendengar lebih cermat apa yang diucapkan atau bekerja lebih keras. Dua di antara manfaat yang dicapai oleh organisasi-organisasi dari tingkat-tingkat energi yang meningkat, yaitu:

a. Output yang meningkat

b. Munculnya ide-ide inovatif untuk melaksanakan tugas-tugas lebih baik.

2. Kohesi Kelompok Meningkat

Hasil riset menunjukkan bahwa bila kelompok-kelompok yang terlibat dalam sebuah konflik maka kohesi (persatuan) internal meningkat.Alasan mengapa kohesi yang meningkat dianggap sebagai hasil positif dari konflik adalah karena kelompok-kelompok dengan kohesif tinggi dapat menimbulkan produktivitas tinggi apabila mereka menunjang tujuan-tujuan manajemen.

3. Problem-Problem Terungkapkan

Sewaktu konflik berkembang, pihak manajemen segera melihat bahwa ada sesuatu yang tidak beres, dan mereka dapat merancang untuk menyelesaikan konflik yang ada. Apabila dua kelompok berselisih paham tentang sesuatu, sedangkan hal tersebut tidak pernah dijelaskan, maka mereka akan bekerja pada tingkat efektivitas yang lebih rendah tanpa pimpinan yang bersangkutan memahami mengapa hal tersebut terjadi.

4. Memberi Motivasi

Konflik memotivasi kelompok-kelompok yang terlibat di dalamnya untuk

mengklarifikasi sasaran-sasaran mereka.Hal tersebutmenyebabkan ditingkatkannya

pemahaman kelompok tentang tujuannya.

5. Merangsang Kelompok Mempertahankan Nilai

Konflik merangsang kelompok-kelompok untuk mempertahankan nilai-nilai yang

dianggap penting oleh mereka. Berbagai macam kelompok memandang diri mereka

sebagai pelindung nilai-nilai tertentu.

6. Memotivasi Individu

Individu-individu atau kelompok-kelompok termotivasi untuk mempersatukan

informasi yang relevan bagi konflik yang ada. Walapun informasi demikian

terpengaruh (bias) oleh persepsi-persepsi subjektif pihak-pihak yang terlibat dalam

konflik, biasanya disajikan informasi tambahan yang dapat berguna untuk

menyelesaikan problem yang dihadapi.

7. Meningkatkan Efektivitas Organisasi

Konflik dapat meningkatkan efektivitas menyeluruh sesuatu organisasi karena

kelompok-kelompok atau individu-individu dipaksa olehnya untuk menyesuaikan diri

dengan lingkungan eksternal yang berubah. Selain itu, bermanfaat untuk menunjukkan

kepada semua pihak bahwa lingkungan senantiasa mengalami perubahan dan

organisasi yang bersangkutan harus mengubah cara-caranya bekerja untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut.

Nah, ketujuh point tersebut adalah dampak positif dari konflik. Di dalam organisasi jika tidak

ada konflik maka organisasi tersebut akan flat tidak akan perkembangan yang signifikan.

Tetapi itu semua akan terjadi jika pemimpin organisasi memiliki jiwa kepimpinan yang baik.

Sehingga konflik dalam organisasi dapat dikendalikan dengan baik sehingga berdampak

positif.

Nama Kelompok :
Aida Maysaroh 191011200216
Alya Alifia 191011202344
Nur Salimin 191011200127

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun