4. Mentaati Mereka selama tidak mendurhakai Allah. Mentaati kedua orang tua hukumnya wajib atas setiap muslim. Haram hukumnya mendurhakai keduanya. Tidak diperbolehkan sedikitpun mendurhakai mereka berdua kecuali apabila mereka menyuruh untuk menyekutukan Allah atau mendurhakainya.
5. Kemudian jika orang tua sudah meninggal dunia, birrul walidaini, masih bisa diteruskan dengan cara antara lain: meminta ampun kepada Allah Swt dengan taubat nashuha (jujur) bila kita pernah berbuat durhaka kepada keduanya di waktu mereka masih hidup, menshalatkannya dan mengantarkan jenazahnya ke liang lahat, selalu memintakan ampunan untuk keduanya, membayarkan hutang-hutangnya, melaksanakan wasiat sesuai dengan syari’at, menyambung tali silaturahmi kepada orang yang keduanya juga pernah menyambungnya, memuliakan sahabat sahabatnya, dan selalu mendo’akan keduanya. Dalam hadis yang merupakan jawaban atas pertanyaan Bani Salamah yang bertanya sebagai berikut: Dari Abu Usaid Malik Bin Rabiah As-Sa’diy ra. Berkata: “ Tak kala kami duduk dihadapan Rasulullah saw, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dari Bani Salamah dan bertanya, Wahai Rasulullah , apakah ada kebaikan yang dapat aku kerjakan untuk bapak dan ibuku sesudah mereka meninggal dunia? Rasulullah saw menjawab, ya yaitu menshalatkan jenazahnya, memintakan ampunan baginya, menunaikan haji (wasiat), menghubungi keluarga yang tidak dapat dihubungi, kecuali dengan keduanya (silaturrahmi), dan memuliakan kenalan baik mereka.” (HR. Abu Daud).
Adapun keutamaan dari berbakti kepada kedua orang tua adalah:
1. Merupakan amalan yang paling mulia
Dari Abdullah Bin Mas’ud mudah-mudahan Allah meridhainya dia berkata: Saya bertanya kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, Apakah amalan yang paling dicintai oleh Allah? , Bersabda Rasulullah SAW: “Shalat tepat pada waktunya”, Saya bertanya kemudian apa lagi? Bersabda Rasulullah SAW “Berbuat baik kepada kedua orang tua. Saya bertanya lagi , lalu apa lagi? Rasulullah SAW bersabda “Berjihad di jalan Allah”.
2. Merupakan salah satu sebab-sebab diampuninya dosa
Dalam surat Al-Ahqaf ayat 15-16 Allah mengatakan:” Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua ibu bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tiga puluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, Dia berdoa ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmatMu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh aku bertaubat kepada Engkau, dan sungguh aku termasuk orang muslim”.“ Mereka itulah orang-orang yang kami terima amal baiknya yang telah mereka kerjakan , dan (orang -orang) yang kami maafkan kesalahan-kesalahannya, (mereka akan menjadi) penghuni-penghuni syurga. Itu janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka”. (QS.Al-Ahqaf 15-16 ).
3. Sebab masuknya seseorang ke syurga
Dari Muawiyah bin jahimah mudah-mudahan Allah meridhoi mereka berdua, dia berkata kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, sya ingin berangkat untuk berperang, dan saya datang kesini untuk minta nasehat pada Anda. Maka Rasulullah Saw Bersabda: “ kamu masih memiliki ibu?”. Berkata dia, “ Ya” . Bersabda Rasulullah Saw: “Tetaplah dengannya karena sesungguhnya syurga itu dibawah telapak kakinya.”(Hadis Hasan diriwayatkan oleh Nasa’I dalam Sunnahnya dan Ahmad dalam Musnatnya.
4. Merupakan keridhaan Allah
5. Bertambahnya umur dan rezeki