Dijelaskan juga didalam surat Al-Quran yaitu At-Tahrim ayat 6 yang menjelaskan tentang fungsi orang tua sebagai pengayom \ pemelihara. “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
3. Orang tua sebagai pembimbing dan pengajar
Penjelasan bahwa orang tua juga disebut sebagai pembimbing atau pengajar juga dijelaskan dalam Al-Quran surat Lukman ayat 13. “Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya,”Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”
4. Orang tua sebagai teman atau kawan
Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran Suraat Yusuf ayat 4 dan 5 yang memiliki arti “(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, “Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) “.melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku’’ dan “Dia (ayahnya) berkata, “Wahai anakku! Janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudarasaudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan)mu. Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia.”
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ
"Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah."
Ayat diatas merupakan ayat dari surat Al Ahzab ayat ke 21, sebagaimana kita lihat dari artinya saja bisa kita pahami bahwa ayat tersebut menjelaskan bahwan Rasulullah SAW adalah teladan bagi manusia dalam segala hal baik itu dalam urusan duniawi maupun ukhrawi. Termasuk juga dalam mendidik anak atau memerankan figure orang tua. Lebih baiknya memang kaum muslimin menggunakan metode Rasulullah dalam mendidik anak-anaknya. Karna banyak orang tua yang gagal dalam mendidik anak karna tidak menggunakan metode yang tepat dan kesalahan dalam menelan informasi.
Terdapat salah satu bentuk pendidikan yang diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW yaitu pendidikan berkarakter yaitu pendidikan yang lebih menekankan pada karakter dan akhlak seseorang. Dari Umar bin Abi Salamah berkata, "Sewaktu aku masih kecil, saat berada dalam asuhan Rasulullah -shalallahu 'alaihi wa sallam-, pernah suatu ketika tanganku ke sana ke mari (saat mengambil makanan) di nampan, lalu Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- bersabda kepadaku, 'Wahai anak kecil! Ucapkanlah, 'Bismillāh', makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah makanan yang terdekat darimu!' Maka hal ini senantiasa menjadi kebiasaan makanku setelah itu." (H.R. Al-Bukhari dan Muslim). Adapun metode mendidik ala Rasulullah yang lainnya yaitu:
1. Mendidik tidak mengenal waktu dan tempat
Pembelajaran yang dimaksud disini adalah metode dimana pembelajaran atau pendidikan bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, Rasulullah dan para sahabat mengajarkan kita untuk menggunakan waktu semaksimal mungkin.