Mohon tunggu...
nur saadatul abadiyah
nur saadatul abadiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa UIN KHAS JEMBER

hobi saya membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Belajar Behaviorisme dan Penerapannya dalam Pembelajaran

31 Mei 2024   12:40 Diperbarui: 31 Mei 2024   12:44 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Pavlov meneliti proses belajar dengan melakukan percobaan dengan anjing dan memperolith hadiah nobel untuk percobaannya itu. la memberi daging secara periodik kepada anjing didahului dengan membunyikan bel. Setiap kali daging akan diberikan, bel dibunyikan. Setelah beberapa lama, setiap kali bel dibunyikan anjing mengeluarkan air liur. Bahkan ketika bel dibunyikan tanpa daging, anjing juga mengeluarkan air hur. Hal ini dapat disimpulkan bahwa anjing mampu menghubungkan bunyi bel dengan daging. Ketika mendengar bunyi bel anjing membayangkan datangnya daging, sehingga air liurnya keluar. Proses di mana anjing dapat menghubungkan antara bunyi bel dengan daging ini yang dinamakan respon dan disebut belajar.

      Menurut Pavlov, daging sebagai stimulus tak terkondisi, dan air liur sebagai respon tak terkondint Setiap kali daging diberikan kepada anjing, maka secara refleks anjing akan mengeluarkan air liur. Bunyi bel disebut sebagai stimulus terkondisi, yang pada dasarnya tidak ada hubungannya dengan respo Anjing pada awalnya tidak mengeluarkan air liur ketika mendengar buoyi bel. Tetapi karena stimulus tak terkonchai (daging) diberikan secara bersamaan dengan stimulus terkondisi (bunyi beli maka akhirnya timbul hubungan antara stimulus terkondisi (bel) dengan respon (air liur). Jadi anjing dikatakan telah belajar, dan bel merupakan stimulus.

Urutan kejadian melalui percobaan terhadap anjing: 

  • US (Unconditioned Stimulus/stimulus tidak dikondisikan), yaitu stimulus asli atau netral yang Langsung menimbulkan respon, misalnya daging dapat merangsang anjing untuk mengeluarkan air liur.
  • UR (Unconditioned Respons/respon tak bersyarat), yaitu perilaku responden (respondent behavior) yang muncul dengan hadirnya US, yaitu air liur Anjing keluar karena anjing melihat daging.
  • CS (conditioning stimulus/stimulus bersyarat), yaitu stimulus yang tidak dapat langsung menimbulkan respon. Agar dapat menimbulkan perlu dipasangkan dengan US secara terus menerus agar menimbulkan respon. Misalnya bunyi bel akan menyebabkan anjing mengeluarkan air liur jika selalu dipasangkan dengan daging.
  • CR (conditioning respon/respon bersyarat), yaitu respon yang muncul dengan hadirnya CS. Misalnya air liur anjing keluar karena anjing mendengarkan bel.

     Berdasarkan eksperimen Pavlov setelah pengkondisian atau pembiasan dapat diketahui bahwa daging yang menjadi stimulus alami (UcS/ Unconditional Stimulus Stimulus yang tidak dikondisikan) dapat digantikan oleh bunyi lonceng sebagai stimulus yang dikondisikan (CS Conditional Stimulus = Stimulus yang dikondisikan). Ketika lonceng dibunyikan ternyata air liur anjing keluar sebagai respon yang dikondisikan. Dengan menerapkan strategi Pavlov ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya.

     Ivan Pavlov meneliti tingkah laku yang bersifat alami, Pavlov tidak percaya jika refleks merupakan reaksi dan hasil belajar. Pavlov tertarik pada masalah fungsi otak karena pemicu refleks bagi tingkah laku yang alami adalah otak. Teori Pavlov juga disebut respondent conditioning (pengkondisian responden), didasarkan pemikiran bahwa perilaku merupakan respon yang dapat diamati atau diramalkan. Fisiolog Pavlov mengkaji stimuli yang disebutnya rangsangan tak bersyarat yang secara spontan memanggil respon. Respon berupa refleks yang terpancing stimuli disebut responden.

     Responden atau respon tang bersyarat muncul di luar kendali kemauan bebas peserta didik. Hubungan rangsang bersyarat dengan respon bersifat spontan, bukan disebabkan oleh belajar. Namun perilaku refleks dapat muncul sebagai respon atas stimuli yang sebenarnya tidak otomatis memancing respon. Melalui conditioning. stimuli netral memancing refleks namun sengaja dibuat agar mampu niemancing respon refleks. Bila satu stimuli menghasilkan respon, maka stimoli kedua yang tidak relevan dihadirkan serempak dengan stimuli pertama, dan akhirnya respon tadi muncul tanpa perlu menghasilkan stimuli pertama.

D. Aliran Belajar Menurut Edwin Guthrie

      Guthrie (w. 1945) menggunakan kucing untuk menemukan bahwa rangsangan. hanya bersifat sementara maka harus sering dilakukan untuk menguatkan. respond. Punishmen sebagai bentuk penguatan negative dapat membantu mengubah tingkah laku. Contoh punishment yang diterapkan oleh Rasulullah SAW dalam hadits

- - : : " ."

 

             Terjemahan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun