Jika dalam sekolah kejuruan hanya menggunakan metode kognitif tanpa adanya metode pembelajaran lain maka peserta didik akan kesulitan dalam praktek kegiatan atau materi. Dalam menerapkan metode pembelajran kognitif perlu diperhatikan kemampuan peserta didik untuk mengembangkan suatu materi yang telah diterimanya.
3.Teori Pembelajaran Konstruktivisme
Â
Teori pembelajaran konstruktivisme adalah pengetahuan yang tersusun di dalam pikiran siswa sendiri ketika ia berupaya untuk mengorganisasikan pengalaman barunya berdasar pada kerangka kognitif yang sudah ada di dalam pikirannya. . Belajar lebih menekankan proses daripada belajar, yang mengharuskan siswa bersikap aktif. Hasil belajar sebagai tujuan dinilai penting, tetapi proses yang melibatkan cara dan strategi dalam belajar juga dinilai penting sebab proses, hasil, cara dan strategi belajar akan mempengaruhi perkembangan pola pikir dan skema berpikir seseorang.
Beberapa prinsip penerapan teori belajar ini adalah:
--Belajar itu berdasarkan keseluruhan.
--Belajar berkat insight.
--Belajar berdasarkan pengalaman.
*Kelebihan Teori Konstruktivisme :
a.Berfikir artinya murid diajarkan berfikir untuk menyelesaikan masalah atau sebuah studi kasus dan dapat mengembangkanya menjadi sebuah ide atau membuat keputusan.
b.Faham artinya murid harus terlibat langsung dalam mengembangkan sebuah pengetahuan baru, sehingga peserta didik akan lebih faham dan boleh mengaplikasikanya dalam sebuah situasi.