Setiap gerakan anak sebenarnya melibatkan tiga unsur penting, yaitu otot, otak, dan syaraf. Jika salah satu dari ketiga unsur tersebut tidak berfungsi dengan baik maka gerakan yang dihasilkan juga tidak akan bermakna atau tidak terjadi gerakan sama sekali. Berdasarkan unsur otot yang dilibatkan saat bergerak maka secara umum, pengembangan fisik motorik terbagi menjadi dua, yaitu motorik kasar dan motorik halus. Selanjutnya baik motorik kasar maupun motorik halus terdiri atas beberapa macam gerakan.Dalam buku Balita dan Masalah Perkembangannya (2001), secara umum
 Ada tiga tahap perkembangan keterampilan motorik anak pada usia dini, yaitu tahap kognitif, asosiatif, dan autonomousPada tahap kognitif, anak berusaha memahami keterampilan motorik serta apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan suatu gerakan tertentu. Pada tahapan ini, dengan kesadaran mentalnya, anak berusaha mengembangkan strategi tertentu untuk mengingat gerakan serupa yang pernah dilakukan pada masa yang lalu.Pada tahap asosiatif, anak banyak belajar dengan cara coba ralat (trial and error) olahan pada penampilan atau gerakan akan dikoreksi agar tidak melakukan kesalahan kembali pada masa mendatang. Tahap ini adalah perubahan strategi dari tahapan sebelumnya, yaitu dari apa yang harus dilakukan menjadi bagaimana melakukannya.Pada tahap autonomous, gerakan yang ditampilkan anak merupakan respons yang lebih efisien dengan sedikit kesalahan. Anak sudah menampilkan gerakan secara otomatis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H