Mohon tunggu...
Nur Wahyuningsih
Nur Wahyuningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru BK SMKN 1 WONOGIRI

Saya hobi kuliner dan traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Adaptasi Kurikulum Merdeka dan Pengaruhnya pada Hasil Belajar

21 Desember 2022   09:54 Diperbarui: 21 Desember 2022   10:11 6408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurikulum Merdeka telah diatur dalam Keputusan Mendikbudristek Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.

SMK dalam kurikulum merdeka itu terdapat 2 (dua) Struktur kurikulum yaitu:

Pembelajaran intrakurikuler; dan

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dialokasikan dari total JP mata pelajaran umum dan beberapa mata pelajaran pilihan per tahun.

Pembelajaran intrakuler di SMK/MAK pun terbagi menjadi 2 (dua), yaitu kelompok mata pelajaran umum dan kejuruan.

Kelompok Umum

Kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk murid menjadi pribadi yang utuh, sesuai fase perkembangannya. Murid diharapkan memiliki norma-norma kehidupan sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, sebagai warga negara Indonesia dan warga dunia.

Kelompok Kejuruan

Kelompok mata pelajaran yang berfungsi membentuk murid agar memiliki kompetensi sesuai perkembangan dunia kerja, serta ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.

Capaian pembelajaran kurikulum merdeka merupakan keterampilan belajar yang dimiliki oleh siswa dan harus diselesaikan setiap tahap. Kurikulum ini dicanangkan untuk mengatur kegiatan pembelajaran di sekolah yang bersifat student centered learning atau berpusat pada siswa. Kurikulum ini mengatur pembelajaran sesuai dengan minat dan bakat anak dinilai lebih fleksibel dan berkonsentrasi untuk mengembangkan kemampuan atau kompetensi siswa. Isi capaian pembelajaran kurikulum merdeka yaitu kumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun komprehensif berbentuk narasi. Strategi yang digunakan untuk mencapai capaian pembelajaran ialah mengurangi cakupan materi dan mengubah tata cara penyusunan yang lebih fleksibel. Dengan demikian siswa tidak akan merasa tertekan untuk mencapai pembelajaran tersebut.

Penyusunan Capaian Pembelajaran per fase ini juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat pencapaian (Teaching at the Right Level), kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajar mereka. Hal ini karena Capaian Pembelajaran disusun dengan memperhatikan fase-fase perkembangan anak. Selain itu, penyusunan Capaian Pembelajaran per fase berguna bagi guru dan satuan pendidikan. Berikut ini pembagian fase Capaian Pembelajaran :

1. Fase Fondasi : PAUD

2. Fase A : Kelas I-II SD/MI

3. Fase B : Kelas III-IV SD/MI

4. Fase C : Kelas V-VI SD/MI

5. FAse D : Kelas VII-IX SMP/MTs

6. Fase E : Kelas X SMA/SMK/MA/MAK

7. Fase F :

a. Kelas XI-XII SMA/MA/MAK

b. Kelas XI-XII SMK Program 3 tahun

c. Kelas XI-XII SMK program 4 tahun

Di SMK Wonogiri telah melaksanakan  kegiatan P5 dengan  2 tema yaitu jejak karbon dan perubahan iklim serta untuk tema yang kedua adalah kearifan local. Dalam projek P5 tema kedua tentang kearifan lokal ini siswa siswi diharapkan mampu memanfaatkan bahan makanan yang ada disekitar lingkungan dan dapat diolah menjadi makanan yang dikreasi menjadi makanan kekinian yang awalnya bahan makanan tersebut tidak disukai , dengan adanya kreasi bisa merubah selera warga utamanya siswa menjadi tertarik dan menikmati makanan yang dibuat. Selain itu siswa juga memainkan permainan anak anak dijaman dulu, seperti gobag sodor, egrang, dan lain lain.

Dengan adanya event P5 membuat siswa mempunyai karakter yang menjadi beriman bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, gotong royong, yang sesuai dengan 11 Aspek Perkembangan SMK/ SMK yaitu sebagai berikut: 1. Landasan hidup religius, 2. Landasan perilaku etis, 3. Kematangan emosi, 4. Kematangan intelektual, 5. Kesadaran tanggung jawab sosial, 6. Kesadaran gender, 7. Pengembangan diri, 8. Perilaku kewirausahaan (kemandirian perilaku ekonomis), 9. Wawasan dan kesiapan karier, 10. Kematangan hubungan dengan teman sebaya, dan, 11. Kesiapan diri untuk menikah dan berkeluarga.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD) yg diperoleh melalui P5 di SMK Wonogiri dapat dihasilkan beberapa produk yang dibuat dari kekreatifan siswa siswi membuat makanan kekinian yang memanfaatkan hasil tanam disekitar lingkungan, dan juga membuat iklan berupa bentuk poster mempromosikan agar mencintai lingkungan dengan tema jejak karbon dan perubahan iklim, tak hanya itu juga siswa siswi juga membuat karya lukis cinta indonesia dengan menggambarkan kecintaan kepada Indonesia disebuah papan yang sudah disediakan pihak sekolah, dengan itu siswa siswi menjadi memahami dan dapat  mengembangkan sesuai dengan fase mereka arti pentingnya kecintaan terhadap negara republik Indonesia dengan menjaga alam, serta memanfaatkan bahan pangan yang sudah disediakan bumi Indonesia ini dengan kreasi siswa siswi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun