BRI sebagai Pioner Perbankan di Indonesia
Memasuki usianya yang ke 122 tahun, BRI tengah melakukan berbagai manuver terbaru. Ditengah era digital saat ini, BRI tengah mempersiapkan diri untuk mendigitalisasi produk-produknya.
Ini tidak lain karena BRI mempunyai aset terbesar dan sudah ada sampai di pelosok-pelosok tanah air. Bahkan BRI menjamin keterjangkauan nasabahnya yang berada di daerah terpencil sekalipun. Dengan diluncurkan BRIsat, BRI menjadi satu-satunya bank di Indonesia yang memiliki satelit.
Hal ini merupakan "harta karun" yang tak ternilai harganya bagi BRI dalam membangun brand reputation.Didalam branding, untuk menjadi yang pertama di benak konsumen adalah hal yang krusial. "Be the first in the mind of consumer" adalah pengunci kemenangan bersaing.
Dengan demikian BRI dengan mudah membuat branding sebagai "branding satelit". Hal ini karena BRI satu-satunya  perbankan di dunia yang mempunyai satelit. Bagi BRI branding satelit merupakan unique value danmenjadikan BRI sebagai unbeatable differentiation di antara pesaing-pesaingnya.
Lebih-lebih BRI juga mengoperasikan satelitnya sendiri. Tentu bukan hal yang mudah bagi sebuah bank. Pertama, biayanya yang sangat mahal. Kedua, teknologi yang digunakan super canggih. Ketiga, dengan adanya satelit terasa cocok memposisikan BRI sebagai sebagai "bank rakyat". Yakni sebagai bisnis model yang siap melayani setulus hati kepada semua lapisan masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air.
Dengan demikian satelit menjadi alat branding yang ampuh untuk mengubah image bank pelat merah ini menjadi salah satu bank dengan kemampuan IT terbaik di negeri ini.
BRI sebagai Agent of Development
Dengan adanya satelit juga memperkokoh peran dan imageBRI sebagai agen pembangunan (agent of development). Terutama bagi masyarakat di pedesaan di seluruh pelosok Tanah Air. Melalui kekuatan jaringan layanannya (baik fisik maupun elektronik), BRI memiliki kemampuan luar biasa dalam menjangkau masyarakat pedesaan di seluruh pelosok Tanah Air untuk mewujudkan financial inclusion dan mengembangkan kewirausahaan desa.
Satelit telah menjadikan BRI lebih powerfuluntuk menjadi agen distribusi kemakmuran dan pemerataan. Hal ini karena masyarakat pedesaan di seluruh pelosok tanah air yang sebelumnya tidak tersentuh layanan perbankan (unbank). Kini bisa menikmati dengan tingkat layanan yang sama dengan masyarakat perkotaan.
Akhirnya kini BRI bisa menjangkau yang tak terjangkau, dan melayani yang tak terlayani. Maka sebagai Agent of developmentini adalah satu hal pembeda bagi BRI yang sulit ditiru oleh pesaing. Apalagi untuk  menjangkau nasabah yang mempunyai lebih dari 13.000 pulau.