Disamping itu indikator  makro ekonomi Indonesia juga bergerak positif. Pertumbuhan ekonomi tahun 2016 diperkirakan menyentuh angka 5,1% . Angka ini mengalami perbaikan dibanding tahun 2015 yang hanya mencapai 4.8%. Target pertumbuhan ekonomi ini memang terlihat kecil, namun angka ini merupakan yang tertinggi dibanding negara-negara tetangga lainnya di Asia Tenggara. Maka Indonesia pun boleh bangga, karena fundamental ekonomi kita relatif bagus (kuat).
ProgramTax Amnesty jilid satu yang menghasilkan uang sebesar Rp 97 Trilyun, juga merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. Karena itulah Indonesia dianggap Negara yang paling berhasil dalam program Tax Amnesty nya. Â Kesuksesan Tax Amnesty tentu mempunyai dampak positif bagi indikator pertumbuhan ekonomi yang lain.
Akhirnya dengan angka inflasi pada kisaran 3.3 % dan deficit transaksi berjalan yang tidak lebih dari 3%, maka pencapaian pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 sebesar 5.1% boleh dibilang sudah cukup lumayan, Hal ini mengingat perlambatan ekonomi global yang masih terus membayangi. Namun berbagai kondisi yang berjalan sudah sesuai dengan jalur  yang benar, membuat kita merasa lebih optimis bahwa ekonomi Indonesia akan lebih baik di tahun 2017. Sayangnya terkadang ada isu yang dibesar-besarkan, sehingga  menyebabkan kita tidak memiliki rasa optimis yang tinggi.
Dampak Kemenangan Trump terhadap Ekonomi Indonesia
Sebagai narasumber kedua, Doddy Ariefianto yang bekerja sebagai pengamat ekonomi di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), lebih menyoroti efek dari kemenangan Donald Trump bagi perekonomian dunia.
Begitu juga adanya kebijakan Trump yang cenderung anti globalisasi dan anti liberalisasi perdagangan, dikhawatirkan akan menyulut perang dagang antarnegara yang ujungnya akan  menimbulkan ketidakstabilan ekonomi global. Persoalannya, banyak ekonom yang setuju dengan kebijakan ekonomi Trump, karena mereka berharap kebijakan yang inward looking ini justru dinilai bisa membangkitkan kembali perekonomian AS.
Namun  Doddy melihat efek Trump di Indonesia tergolong kecil, karena nilai ekspor Indonesia ke US juga rendah. Sehingga Indonesia diharapkan relatif aman. Hanya saja permasalahan di Indonesia tidak hanya dari dari negara Amerika saja. Tapi permasalahan di kalangan bawah yang memiliki bentuk/wajah yang berbeda yaitu adanya daya beli masyarakat yang melemah. Dengan demikian Gini rasio semakin melebar dan jurang distribusi pendapatan yang semakin curam.
Memperkuat diri
Untuk meminimalisir dampak negatif dari kebijakan pemerintahan Trump ke depan, hal yang paling mendasar adalah kita sebagai bangsa  harus memperkuat fondasi perekonomian domestiknya. Seperti halnya AS yang inward looking, Indonesia juga harus fokus membenahi  industry  nasional, sehingga ketergantungan pada asing semakin berkurang.
Sejauh ini, langkah pemerintah sudah berada dalam jalur yang benar dalam usaha memperkuat fondasi perekonomian.  Salah satu rangkaian kebijakan besar yang dilakukan pemerintahan  adalah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi  dari jilid 1 hingga 14 jilid. Paket-paket kebijakan tersebut bertujuan untuk memperbaiki iklim bisnis di dalam negeri, mulai dari kemudahan izin berinvestasi hingga kepastian hukum dalam berusaha.Â