Mohon tunggu...
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih
Rokhmah Nurhayati Suryaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Keep learning and never give up

pembelajar sejati

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kafe BCA IV: BCA Optimis Sambut Ekonomi Indonesia Tahun 2017

20 Desember 2016   07:36 Diperbarui: 20 Desember 2016   09:27 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekretaris Perusahaan BCA, Jan Hendra saat memberikan sambutan (doc: pribadi)

Disamping itu indikator  makro ekonomi Indonesia juga bergerak positif. Pertumbuhan ekonomi tahun 2016 diperkirakan menyentuh angka 5,1% . Angka ini mengalami perbaikan dibanding tahun 2015 yang hanya mencapai 4.8%. Target pertumbuhan ekonomi ini memang terlihat kecil, namun angka ini merupakan yang tertinggi dibanding negara-negara tetangga lainnya di Asia Tenggara. Maka Indonesia pun boleh bangga, karena fundamental ekonomi kita relatif bagus (kuat).

ProgramTax Amnesty jilid satu yang menghasilkan uang sebesar Rp 97 Trilyun, juga merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa. Karena itulah Indonesia dianggap Negara yang paling berhasil dalam program Tax Amnesty nya.  Kesuksesan Tax Amnesty tentu mempunyai dampak positif bagi indikator pertumbuhan ekonomi yang lain.

Akhirnya dengan angka inflasi pada kisaran 3.3 % dan deficit transaksi berjalan yang tidak lebih dari 3%, maka pencapaian pertumbuhan ekonomi pada tahun 2016 sebesar 5.1% boleh dibilang sudah cukup lumayan, Hal ini mengingat perlambatan ekonomi global yang masih terus membayangi. Namun berbagai kondisi yang berjalan sudah sesuai dengan jalur  yang benar, membuat kita merasa lebih optimis bahwa ekonomi Indonesia akan lebih baik di tahun 2017. Sayangnya terkadang ada isu yang dibesar-besarkan, sehingga  menyebabkan kita tidak memiliki rasa optimis yang tinggi.

Dampak Kemenangan Trump terhadap Ekonomi Indonesia

Sebagai narasumber kedua, Doddy Ariefianto yang bekerja sebagai pengamat ekonomi di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), lebih menyoroti efek dari kemenangan Donald Trump bagi perekonomian dunia.

Gambaran dari Trump Effect ke Indonesia (doc: Doddy Ariefianto)
Gambaran dari Trump Effect ke Indonesia (doc: Doddy Ariefianto)
Dia melihat adanya Uncertainty (ketidakpastian), sehingga membuat arah perekonomian bergerak penuh misteri. Sifat protektif Trump yang melindungi kepentingan AS memberikan banyak sentimen negatif terhadap arah kebijakan ekonomi dunia. Globalisasi yang selama ini dipakai sebagai senjata untuk melancarkan perdagangan bebas terancam berubah menjadi nasionalisme dalam bentuk baru.

Begitu juga adanya kebijakan Trump yang cenderung anti globalisasi dan anti liberalisasi perdagangan, dikhawatirkan akan menyulut perang dagang antarnegara yang ujungnya akan  menimbulkan ketidakstabilan ekonomi global. Persoalannya, banyak ekonom yang setuju dengan kebijakan ekonomi Trump, karena mereka berharap kebijakan yang inward looking ini justru dinilai bisa membangkitkan kembali perekonomian AS.

Namun  Doddy melihat efek Trump di Indonesia tergolong kecil, karena nilai ekspor Indonesia ke US juga rendah. Sehingga Indonesia diharapkan relatif aman. Hanya saja permasalahan di Indonesia tidak hanya dari dari negara Amerika saja. Tapi permasalahan di kalangan bawah yang memiliki bentuk/wajah yang berbeda yaitu adanya daya beli masyarakat yang melemah. Dengan demikian Gini rasio semakin melebar dan jurang distribusi pendapatan yang semakin curam.

Memperkuat diri

Untuk meminimalisir dampak negatif dari kebijakan pemerintahan Trump ke depan, hal yang paling mendasar adalah kita sebagai bangsa  harus memperkuat fondasi perekonomian domestiknya. Seperti halnya AS yang inward looking, Indonesia juga harus fokus membenahi  industry  nasional, sehingga ketergantungan pada asing semakin berkurang.

Sejauh ini, langkah pemerintah sudah berada dalam jalur yang benar dalam usaha memperkuat fondasi perekonomian.  Salah satu rangkaian kebijakan besar yang dilakukan pemerintahan  adalah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi  dari jilid 1 hingga 14 jilid. Paket-paket kebijakan tersebut bertujuan untuk memperbaiki iklim bisnis di dalam negeri, mulai dari kemudahan izin berinvestasi hingga kepastian hukum dalam berusaha. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun