Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Khusus/Narasumber GPK/Narasumber Praktik Baik IKM

Seorang Guru Pendidikan khusus yang aktif dalam kegiatan literasi, Organisasi Profesi dan berbagai kegiatan terkait Dunia Pendidikan Khusus dan Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Deep Learning: Suatu Pendekatan, Bukan Pengganti Kurikulum

30 Januari 2025   05:05 Diperbarui: 30 Januari 2025   05:20 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

2. Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Inquiry-Based Learning, IBL)

Guru mendorong siswa untuk aktif bertanya, meneliti, dan menemukan jawaban sendiri melalui eksperimen atau riset. Contoh, dalam mata pelajaran sejarah, siswa diminta untuk meneliti latar belakang suatu peristiwa sejarah dan mempresentasikan temuan mereka.

3. Studi Kasus (Case Study Learning)

Siswa mempelajari kasus nyata dan mencari solusi berdasarkan konsep yang mereka pelajari. Contohnya dalam mata pelajaran ekonomi, siswa dianalisis dampak inflasi terhadap harga barang kebutuhan pokok.

4. Simulasi Kehidupan Nyata

Siswa berpartisipasi dalam simulasi atau permainan peran untuk memahami suatu konsep lebih mendalam. Contohnya dalam mata pelajaran bahasa, siswa bermain peran sebagai jurnalis yang mewawancarai tokoh sejarah.

5. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning, PBL)

Siswa diberikan permasalahan kompleks yang harus mereka pecahkan menggunakan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Contoh, dalam mata pelajaran matematika, siswa mencari berbagai cara untuk menghitung luas bangunan tidak beraturan.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menegaskan bahwa deep learning bukanlah kurikulum baru, melainkan pendekatan dalam proses belajar-mengajar.

"Pendekatan deep learning bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih bermakna dan mendalam, bukan mengganti kurikulum yang sudah ada."

Beliau juga menekankan bahwa perubahan ini bertujuan untuk menyesuaikan sistem pendidikan dengan tuntutan zaman, di mana siswa perlu memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan adaptif dalam menghadapi tantangan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun