Kebiasaan ini membuat anak sulit memahami nilai uang dan kerja keras. Mereka bisa tumbuh menjadi boros dan tidak bertanggung jawab secara finansial.
Dr. Richard Weissbourd dari Harvard Graduate School of Education menegaskan bahwa anak-anak yang tidak diajarkan untuk menghargai uang akan kesulitan memahami tanggung jawab finansial di kemudian hari.
Ajarkan anak untuk menabung dan hargai usaha mereka dalam mendapatkan sesuatu.
4. Tertawa Saat Anak Berkata Buruk, Tidak Sopan, dan Jorok
Reaksi tertawa dari orang tua dianggap sebagai bentuk persetujuan, sehingga perilaku buruk tersebut akan terus diulang.
Berdasarkan analisis psikologis Dr. James Lehman, seorang konselor perilaku anak, ini adalah bentuk penguatan negatif. Anak akan belajar bahwa perilaku buruk dapat digunakan untuk menarik perhatian atau mendapatkan validasi.
Tegur anak dengan tegas namun tenang. Jelaskan bahwa kata-kata tersebut tidak sopan dan melukai orang lain.
5. Selalu Membereskan Kekacauan yang Dibuat Anak
Orang tua yang terus-menerus membereskan kesalahan anak tanpa melibatkan mereka justru menghambat kemampuan anak untuk bertanggung jawab.
Dr. Deborah Gilboa, seorang pakar parenting, anak yang tidak dilatih untuk membereskan kesalahannya akan tumbuh menjadi individu yang tidak bertanggung jawab dan cenderung menyalahkan orang lain.
Ajak anak bertanggung jawab atas kekacauan yang mereka buat. Berikan arahan, tetapi biarkan mereka melakukannya sendiri.