Mendidik anak bukan sekadar memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga membentuk karakter dan moral yang baik. Sayangnya, beberapa orang tua tanpa sadar menerapkan pola asuh yang keliru, yang justru berpotensi menciptakan "penjahat" di masa depan.Â
Berikut adalah beberapa kesalahan pola asuh yang sering terjadi, lengkap dengan analisis psikologis dan pendapat para ahli.
1. Selalu Menuruti Apapun yang Anak Minta
Ketika semua permintaan anak selalu dipenuhi, tanpa batasan, anak cenderung tumbuh menjadi pribadi yang egois dan sulit menghargai kebutuhan orang lain.
Menurut Dr. Jean Twenge, seorang psikolog dan penulis Generation Me, anak yang dibesarkan dengan cara ini cenderung memiliki sense of entitlement yang tinggi. Mereka percaya bahwa dunia harus memenuhi keinginan mereka, tanpa memahami kerja keras dan batasan.
Ajarkan anak untuk menghadapi kata "tidak" dan bantu mereka belajar menunda kepuasan.
2. Tidak Pernah Menegur Perilaku Buruk Anak
Membiarkan anak bertindak semaunya tanpa konsekuensi adalah jalan pintas untuk menciptakan perilaku antisosial.
Dr. John Gottman, seorang ahli psikologi hubungan, menyebutkan bahwa orang tua yang permisif menciptakan anak yang kurang mampu mengelola emosi dan perilakunya. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam hubungan sosial dan profesional.
Tegur anak dengan cara yang konstruktif dan jelas. Gunakan bahasa yang mendidik, bukan hanya marah-marah.
3. Selalu Memberikan Uang Kapanpun Anak Meminta