Mohon tunggu...
Nuning Sapta Rahayu
Nuning Sapta Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru Pendidikan Khusus/Narasumber GPK/Narasumber Praktik Baik IKM

Seorang Guru Pendidikan khusus yang aktif dalam kegiatan literasi, Organisasi Profesi dan berbagai kegiatan terkait Dunia Pendidikan Khusus dan Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Jejak Langit Lembayung: Lukisan Takdir di Atas Sebuah Keterbatasan (4)

8 September 2024   19:00 Diperbarui: 8 September 2024   19:12 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya, Baba. Teman-teman semuanya punya ibu. Mereka disuapi, dipeluk, disisir. Lembayung juga mau punya ibu..." Lembayung menunduk, suaranya terdengar lirih. Keinginan untuk mendapatkan kasih sesosok ibu tampak jelas di matanya yang besar dan polos.

Bima merasakan hatinya perih mendengar permintaan Lembayung. Bagaimana mungkin ia bisa membawa Arum kemari? Bagaimana ia harus menjelaskan situasi yang sebenarnya kepada anak sekecil itu? Ia tahu bahwa Lembayung berhak atas kasih sayang seorang ibu, tapi ia juga tahu bahwa Arum sudah jauh dari kehidupan mereka.

Bima menarik napas dalam-dalam, lalu membelai lembut kepala Lembayung. "Lembayung, sayang... Ibu ada di suatu tempat yang jauh. Jadi gak bisa kesini. Tapi jangan khawatir, Baba akan selalu ada di sini untukmu, ya? Baba akan mencintaimu dengan sepenuh hati, seperti seorang ibu dan seorang ayah."

Meskipun sempat terlihat raut kecewa dan sedih, Lembayung kecil tampaknya mengerti bahwa saat ini ayahnya tak bisa membawa ibunya kepadanya. Ia tersenyum kecil dan kembali mencium ayahnya itu "Baba baik sekali," ucapnya manis.

Di tengah segala tantangan yang mereka hadapi, Bima tahu bahwa mereka telah menemukan cahaya di ujung terowongan. Kecantikan Lembayung, suara indahnya dan gambar-gambar indah dari kaki tunggalnya yang luar biasa. Meski tanpa ibu, Lembayung tumbuh dengan cinta yang tak terbatas, dan bersama-sama, mereka akan terus berjalan menuju masa depan yang lebih cerah.

** Bersambung ..**

“Rasulullah SAW bersabda, ‘Sungguh seseorang niscaya punya suatu derajat di sisi Allah yang tidak akan dicapainya dengan amal, sampai ia diuji dengan cobaan di badannya, lalu dengan ujian itu ia mencapai derajat tersebut,’” (HR Abu Dawud).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun