Oleh karena itu saya lebih memilih merencanakan membangun rumah dengan menabung barang sembari tinggal mengontrak bersama keluarga daripada harus mencicil.
Rencana membangun rumah itu tercetus ketika saya masih bekerja sebagai guru di salah satu sekolah swasta ditempat saya tinggal.
Dari gaji yang saya terima setiap bulanya, saya selalu menyisihkannya untuk ditabung.
Namun setelah beberapa tahun, saya memutuskan untuk menarik semua uang tabungan tersebut dan membelikannya barang (material) pembuatan rumah.Â
Bahkan saat itu saya belum memiliki tanah,tetapi berbekal keyakinan akhirnya kami menabung barang saat memiliki rencana membangun rumah.
Awalnya saya menyeleksi toko bangunan yang bisa dipercaya dan telah melakukan praktek tersebut (menabung barang).
Setelah berdiskusi dengan keluarga, saya memutuskan untuk menabung barang di salah satu toko bangunan di desa tempat kami tinggal.
Terlebih toko tersebut masih memiliki hubungan kerabat dan telah lama melakukan praktek menabung barang tersebut dan tidak pernah  terjadi komplain dari orang-orang yang menabung barang di toko tersebut.
Setelah merencanakan bentuk rumah yang akan ditinggali, kemudian saya mulai menabung barang pada toko tersebut.Â
Hingga kemudian saya dan istri diterima sebagai ASN, kami baru bisa membeli sekapling tanah dengan harga Rp 15 Juta pada tahun 2019 yang lalu.
Setelah empat tahun saya bekerja sebagai ASN dan tabungan barang material rumah tadi sudah cukup untuk membangun rumah, saya kemudian memberanikan diri untuk membangun rumah.Â