Beberapa minggu terakhir dunia pendidikan Indonesia kembali dibuat gempar dengan aksi perundungan yang dilakukan oleh beberapa siswa kepada temanya.
Sontak hal itu kemudian menjadi perbincangan publik karena pelakunya adalah siswa dari sekolah intenasional dan bahkan salah satu pelaku adalah anak publik figur.
Tidak cukup sampai disitu. Peristiwa perundungan juga terjadi di salah satu pondok pesantren di Indonesia hingga mengakibatkan korban kehilangan nyawa.
Contoh kasus perundungan yang akhir-akhir ini terjadi mungkin hanya sebagian kecil dari kasus lainnya yang terjadi di lembaga pendidikan (sekolah).
Nyatanya ketika saya bercerita dengan rekan yang sesama guru, perundungan sangat masif terjadi di sekolah baik di tingkat dasar, menengah atau atas.
Indikator itu bisa dilihat dari adanya genk siswa di sekolah, tawuran atau perkelahian antar siswa dan siswa yang mengalami perundungan verbal sehingga merasa terkucil di lingkunganya bermain.
Oleh karena itu, sekolah perlu melakukan langkah-langkah antisipasi untuk melawan perundungan yang terjadi di lingkunganya.
Dari beberapa obrolan dengan rekan sejawat berikut langkah-langkah yang bisa digunakan untuk mengatasi perundungan di sekolah.
1. Melakukan Pemetaan Potensi Perundungan di Sekolah
Langkah awal yang sekolah dapat terapkan dalam mengatasi perundungan adalah dengan pemetaan potensi perundungan yang terjadi.