Paginya sebelum berangkat saya sempatkan menelfon ibu kembali dan meminta doa serta tak lupa melakukan dua rekaat sholat dhuha sambil berlinang air mata dan memanjatkan doa "jika memang rizki saya disini maka mudahkanlah".
Setelah itu saya bergegas menuju SMA Muhammadiyah tersebut dan sesampainya disana saya tak menemui kepala sekolahnya hanya bertemu dengan wakil kepala sekolah.
Beliau menerima surat lamaran saya dan diminta menunggu kabar setelah nanti lamaran itu disampaikan kepada kepala sekolah.
Bebrapa hari menunggu, alhamdulilah saya mendapat panggilan dari SMA Muhammadiyah tersebut dan akhirnya saya mendapat kesempatan wawancara dengan kepala sekolah.
Beliau bertanya ini itu dan akhrinya setelah hampir kurang lebih 30 menit berbincang, alhamdulilah beliau menerima saya di sekolah itu.
Setelah itu saya diminta untuk meminta jadwal kepada wakil kurikulum dan hari senin nanti untuk bisa hadir ke sekolah dan mulai melakukan tatap muka.
Malamnya saya langsung menelfon ibu dan menceritakan semua kejadian yang saya alami pagi tadi, ibu hanya bisa bersyukur dan bertutur "pokok'e sabar lan sabar agar memang nyambut gawe yo sing tenanan lan agar dipercoyo ojo mblenjani, ibuk dongake terus neng kene". Â
Jawabku pelan "matur suwun yo buk, matur suwun dongane sampena sing ratau mandek".
Selamat Hari Ibu, Salam Cerpen Hari Ibu, Salam Kesakralan Doa Ibu, Terimakasih Ibu.Â
Bangka Selatan, 21 Desember 2023.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI