Mohon tunggu...
Agustian Deny Ardiansyah
Agustian Deny Ardiansyah Mohon Tunggu... Guru - Guru yang tinggal di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Setiap tulisan yang saya tulis dan memiliki nilai manfaat pada blog kompasiana ini, pahalanya saya berikan kepada Alm. Ayah saya (Bapak Salamun)

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Calon Legislatif Jangan Hanya Jadi "Baliho Man", tapi Juga Lakukan Ini!

5 Desember 2023   17:59 Diperbarui: 25 Januari 2024   05:47 1749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Musim kampaye telah tiba, banyak baliho-baliho berbagai ukuran telah terpampang dan bertebaran di jalan-jalan.

Ketika saya menyusuri jalan menuju sekolah tempat saya mengabdi, banyak baliho yang saya temui, baik di tikungan, tanjakan, hutan, kebun, di bawah pohon atau di area tempat sampah.

Jika tak salah menghitung, pada salah satu tikungan yang pernah saya lewati ketika akan berangkat ke sekolah ada delapan baliho yang saling berhimpit dan terpajang di situ.

Baliho itu menunjukan berbagai rupa dan gaya serta partai yang berbeda-beda, kebanyakan baliho tersebut hanya menggambarkan foto diri calon legislatif (caleg) dan nomor yang harus dicoblos masyarakat untuk memilihnya.

Bahkan jika harus memuat suatu kata-kata atau janji-janji mutiara, sangat minim dan kecil sehingga tak bisa terbaca apalagi jika sambil mengendarai mobil atau motor.

Namun setalah saya amati dengan sungguh-sungguh penggunaan baliho untuk mengenalkan diri para calon legislatif (Caleg) tersebut menurut saya tidak efektif.

Hal itu terjadi karena setelah baliho-baliho itu dipasang, tak sampai satu minggu sudah ada kerusakan di sana-sini terkait baliho tersebut.

Ada yang terjengkang, tetelungkup, sobek, terbakar, raib, hilang, kusam dan sebagainya sehingga tak bisa memberikan banyak informasi terkait calon legislatif yang terpampang di baliho tersebut.

Ujung-ujungnya hal itu hanya "membakar uang" calon legislatif (caleg), namun itulah politik dan biaya yang harus dikeluarkan oleh para calon legislatif (caleg).

Maka dari itu seharusnya seorang calon legislatif (caleg) tak hanya menjadi "baliho man" tetapi juga mampu untuk membangun citra diri atau personal branding kepada masyarakat pemilihnya.

Lalu bagaimana cara membangun citra diri atau personal branding bagi seorang calon legislatif yang akan bertarung pada Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun