Guru yang membaca akan bisa menjadi teladan bagi siswanya dalam kegiatan literasi di sekolah, bahkan ketika masih mengajar di SMA Muhammadiyah dulu, salah satu cara untuk meningkatkan partisipasi guru dalam berliterasi adalah dengan "arisan kata", di mana setiap bulan akan ada satu kata yang didapat guru dan kemudian dituliskan baik di mading sekolah, majalah atau koran lokal dan jika tidak maka guru harus menyumbang satu buku ke perpustakaan sekolah.
5. Mengembangkan Level Kognitif Guru
Guru yang membaca sudah pasti selalu update dengan berbagai informasi atau dalam kata lain dengan membaca mampu menjaga level kognitif (pengetahuan) guru untuk terus merambah hal-hal baru sehingga mampu memberi kesegaran berpikir bagi guru.Â
Oleh karena itu saya selalu mencoba untuk menulis setiap hari yang berarti juga membaca setiap hari agar level kognitif ini tidak terhenti namun terus berkembang.
6. Meningkatkan Kemampuan Mengorganisasi dan Komunikasi
Salah satu dampak membaca yang saya rasakan adalah mampu untuk mengorganisasi suatu hal dengan cepat dan tepat karena memiliki berbagai perspektif untuk melakukannya atau juga menjadikan saya mudah untuk berkomunikasi dengan berbagai orang.
Guru yang memiliki daya baca akan mendekatkan guru pada kemerdekaan berpikir sehingga mampu mengorganisir segala sesuatu secara kreatif dan mampu memecahkan masalah yang ada secara urut dan runtut.
Oleh karena itu, penting rasanya seorang guru harus bersahabat dengan buku untuk mewujudkan hal-hal terebut.
Salam buku, salam guru literat, salam bersahabat dengan buku, salam hari persahabatan.
Bangka Selatan, 1 Agustus 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H