Mohon tunggu...
Agustian Deny Ardiansyah
Agustian Deny Ardiansyah Mohon Tunggu... Guru - Guru yang tinggal di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Setiap tulisan yang saya tulis dan memiliki nilai manfaat pada blog kompasiana ini, pahalanya saya berikan kepada Alm. Ayah saya (Bapak Salamun)

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

5 Langkah Mengelola Emosi Anak Dengan Prinsip "Meninggikan Derajat Anak", Perlu Dicoba!

4 Juli 2023   00:00 Diperbarui: 6 Juli 2023   03:15 2764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bentuk Emosi Anak Yang Penuh Dukungan (Sumber:Pixabay)

Thomas Alfa Edison, seorang penemu bolam lampu yang sampai sekarang dan mungkin anak cucu kita kelak masih menikmati hasil karya agungnya.

Thomas Alfa Edison merupakan seorang anak yatim dimana dirinya pernah dikeluarkan dari sekolahnya karena suatu keterbatasan yang dialaminya.

Namun hal tersebut tidak membuat ibunya merasa kecewa, bahkan dengan penuh kesabaran dan kelembuatan ibunya mendidiknya (Thomas Alfa Edison ) sendiri di rumah.

Sering sekali ibunya membelikan Thomas Alfa Edison eksklopedia yang merangkum penemuan-penemuan besar dunia, dari situ Thomas Alfa Edison belajar tentang berbagai hal.

Peristiwa tersebut kemudian membuat Thomas Alfa Edison tumbuh menjadi seorang yang masih dikenal namanya hingga sekarang karena penemuan agungnya (bolam lampu) dan ribuan penemuan lainya yang telah memiliki paten atas namanya.

Sepenggal kisah tentang Thomas Alfa Edison di atas merupakan gambaran kecil bagaimana kuatnya lingkungan keluarga dapat menentukan arah kemajuan anak.

Begitu juga seharusnya keluarga Indonesia, tak lagi harus cepat-cepat melakukan judgment negatif terhadap anak jika anak tidak bisa melakukan suatu hal.

Tidak mendapat nilai baik di salah satu mata pelajaran, atau bahkan melakukan tindakan berlebihan jika anak tidak melakukan hal yang menjadi keinginan kita.

Meninggikan Derajat Anak

Oleh karena itu, harus ada perubahan pola asuh anak dalam keluarga, sehingga keluarga bisa menjadi mitra untuk mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan yang sesungguhnya.

Perubahan pola asuh anak dalam keluarga dapat dilakukan dengan pertama, memotivasi anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun