Melalui pendidikan diharapkan upaya kesiapsiagaan menghadapi bencana gempabumi dapat mencapai sasaran yang lebih luas dan dapat dikenalkan secara lebih dini bagi siswa.
Pendidikan dasar kesiapsiagan bencana gempabumi dapat dilakukan dengan lima langkah. Â Pertama, meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa dalam memahami bencana gempabumi.
Langkah pertama merujuk pada pengetahuan dan ketrampilan siswa dalam membangun kemampuan terhadap ancaman atau potensi bencana gempabumi.
Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan siswa dapat dilakukan dengan cara menempelkan poster, mading, dan informasi yang berkaitan degan bencana gempabumi di lingkungan sekolah.
Melakukan workshop/sosialisasi bagi siswa tentang bencana gempabumi dengan menggandeng Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atau Tim Tagana.
Bentuk pelatihan berisi materi-materi tentang bencana gempabumi, penanggulangan bencana gempabumi dari pra, saat, pasca dan materi penyelamatan diri ketika terjadi bencana gempabumi.
Kedua, adanya rencana tanggap darurat di sekolah. Langkah kedua merujuk pada rencana tindakan cepat dan tepat guna sekolah pada saat terjadi bencana gempabumi.
Rencana tanggap darurat dapat dilakukan dengan membuat jalur evakuasi di lingkungan sekolah.
Jalur evakuasi memuat denah yang menunjukan jalan evakuasi dan tempat berkumpul di lingkungan sekolah bila terjadi bencana gempabumi.
Jalur evakuasi bisa dipasang di kelas dan tempat strategis agar siswa mudah melihatnya dan memahaminya.