Salah satu yang menjadikan manusia begitu istimewa dari semua mahluk ciptaan Allah SWT adalah karena manusia dibekali dengan akal dan daya imajinasi yang disebut mimpi.Â
Mimpi menghasilkan bentuk lain dari cita-cita sehingga manusia senantiasa terus berkembang dan menerobos keterbatasan dengan segala daya serta upaya untuk mencapai mimpinya.
Kita kenal satu nama yang berhasil membuat dunia tercengang dengan hasil temuanya. Dia adalah Thomas Alfa Edison, seorang peneliti yang tidak pernah berhenti bermimpi untuk menerangi dunia dengan hasil karyanya.Â
Melalui percobaan begitu keras dan lama bahkan ribuan kali barulah Thomas Alfa Edison bisa mewujudkan mimpinya menciptakan bolam lampu. Lampu yang sampai sekarang masih bisa kita nikmati untuk menerangi di gulitanya malam.
Begitulah manusia, tidak akan berhenti berusaha sebelum mimpi-mimpinya menjadi nyata dan terwujud. Mimpi-mimpi yang tidak hanya diimpikan tapi dilakukan dengan kerja nyata.Â
Waktu terus berlalu, tak terasa dia sekarang telah menemani hari-hariku sebagai seorang istri dan sekaligus ibu bagi anak-anaku.
Istri dan juga ibu yang selalu memiliki keinginan kuat dalam hatinya untuk mewujudkan setiap mimpi-mimpinya menjadi kenyataan.
Pagi itu angin berhembus pelan dengan rona samar-samar karena kabut tak henti menutupi jalinan udara hingga mengaburkan pandangan.Â
Nan jauh disana, diufuk timur, matahari mulai merangkak naik menuju peraduan. Cahaya keemasan yang dipancarkannya mempercantik pemandangan alam nan asri.Â
Hamparan sawah dan perkebunan yang membentang luas serta sungai yang mengalir tenang menjadi bagian tak terpisahkan dari lukisan mengagumkan sang pencipta Allah SWT.
 Untuk menggambarkan desa trasmigrasi yang berada di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan. Bangka Belitung.
Dari Desa Trasmigrasi itulah kisah ini akan mulai beralur hingga bercerita tentang seorang wanita yang tak pernah menyerah dengan mimpinya.Â
Wanita yang tak kenal takut dengan kerasnya kehidupan, wanita yang terus berusaha walau sepertinya orangtua tak lagi dapat berupaya untuk mewujudkan mimpi-mimpinya.Â
Mimpi-mimpi yang rasanya hanya imajinasi yang tak akan terwujud.Â
Hal tersebut dikarenakan mimpinya yang ingin menjadi seorang guru tak sebanding dengan apapun yang dimiliki orangtuanya.
Jangankan kuliah kependidikan dengan gelar kesarjanaan S.Pd, lulus SMA saja sudah sukur.
Mei Tahun 1993, bertepatan dengan musim tanam padi bagi para petani trasmigran.Â
Bulan dimana petani trasmigran siap bergulat dengan kerbau pembajak untuk menggarap ladang penghidupan (sawah-sawah) yang dengan ihtiarnya memberikan buah rizki dari Allah SWT.Â
Diantara petani yang tengah sibuk mengolah sawahnya, seorang paruh baya duduk memandang sawah hasil bajakannya.
Dikejutkan dengan kabar berita yang mendatanginya dengan pesan, bahwa istrinya yang tengah hamil tua akan segera melahirkan.
Seketika itu dia langsung mengayuh sepeda untuk kembali kerumah. Sampai dirumah ternyata sudah banyak sanak saudara menemani istrinya yang akan melahirkan.Â
Waktu itu, Tahun 1993 di Desa Trasmigrasi belum ada bidan, sehingga dukun bayi yang mengurusi proses kelahiran.Â
Berselang beberapa jam terdengar suara tangis kebahagian dari dalam rumah yang hanya berdinding papan dan beralas tanah tersebut.Â
Alhamdulilah, puji sykur kepada Allah SWT karena seorang bayi perempuan telah lahir dengan sehat tak kurang apapun.
Seorang bayi perempuan yang sekaligus anak pertama setelah lima Tahun usia perkawinan mereka. Bayi perempuan tersebut kemudian diberi nama"Eka Jayanti", yang berarti "anak perempuan pertama yang jaya (sukses)".Â
Nama itu seakan menggambarkan doa dari orangtuanya kepada Allah SWT agar kelak anak perempuanya tumbuh menjadi anak yang memiliki keuanggulan dalam ilmu agama, ilmu dunia, dan pekerjaan.Â
Waktu terus berlalu dan suara tagis bayi perempuan tersebut seakan memecah keheningan malam akibat tidakadanya sumber listrik di Desa Trasmigrasi (bersambung).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H