Untuk menggambarkan desa trasmigrasi yang berada di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan. Bangka Belitung.
Dari Desa Trasmigrasi itulah kisah ini akan mulai beralur hingga bercerita tentang seorang wanita yang tak pernah menyerah dengan mimpinya.Â
Wanita yang tak kenal takut dengan kerasnya kehidupan, wanita yang terus berusaha walau sepertinya orangtua tak lagi dapat berupaya untuk mewujudkan mimpi-mimpinya.Â
Mimpi-mimpi yang rasanya hanya imajinasi yang tak akan terwujud.Â
Hal tersebut dikarenakan mimpinya yang ingin menjadi seorang guru tak sebanding dengan apapun yang dimiliki orangtuanya.
Jangankan kuliah kependidikan dengan gelar kesarjanaan S.Pd, lulus SMA saja sudah sukur.
Mei Tahun 1993, bertepatan dengan musim tanam padi bagi para petani trasmigran.Â
Bulan dimana petani trasmigran siap bergulat dengan kerbau pembajak untuk menggarap ladang penghidupan (sawah-sawah) yang dengan ihtiarnya memberikan buah rizki dari Allah SWT.Â
Diantara petani yang tengah sibuk mengolah sawahnya, seorang paruh baya duduk memandang sawah hasil bajakannya.
Dikejutkan dengan kabar berita yang mendatanginya dengan pesan, bahwa istrinya yang tengah hamil tua akan segera melahirkan.
Seketika itu dia langsung mengayuh sepeda untuk kembali kerumah. Sampai dirumah ternyata sudah banyak sanak saudara menemani istrinya yang akan melahirkan.Â