Kesimpulanya dari hasil rasio lancar pada keempat perusahaan di atas, memiliki perbandingan aset lancar yang berbeda-beda. Terdapat dua perusahaan, yaitu perusahaan ACES dan SLIS yang mengalami kenaikan aset lancarnya pada tahun 2021 dan 2022. Sedangkan untuk kedua perusahaan yang lain yaitu ECII dan TRIO mengalami penurunan pada tahun 2021 dan 2022. Selanjutnya untuk rata-rata industrinya dari keempat perusahaan di atas, terdapat satu perusahaan yaitu perusahaan ACES yang kondisi likuiditasnya sangat baik karena berada di atas rata-rata industri. Untuk ketiga perusahaan yang lainnya yaitu ECII, SLIS dan TRIO kondisi likuditanya kurang baik karena berada di bawah dari rata-rata industri.
Dari hasil rasio kas terhadap empat perusahaan tersebut adalah, kondisi likuiditas perusahaan berbeda-beda tergantung dengan kas dengan setara kasnya masing-masing. Dari penjelasan di atas, pada perusahaan ACES, kondisi likuditas dari perusahaan tersebut tidak membaik karena ditandai dengan menurunya rasio kas dan setara kas dari tahun 2021 ke tahun 2022. Pada perusahaan ECII, kondisi likuiditas perusahaan tersebut juga mengalami penurunan dimana ditandai dengan menurunya rasio kas dan setara kas dari tahun 2021 ke tahun 2022. Selanjutnya pada perusahaan SLIS, kondisi likuiditas dari perusahaan ini membaik dimana ditandai dengan meningkatnya rasio kas dan setara kas dari tahun 2021 ke 2022. Dan pada perusahaan TRIO, kondisi likuiditas dari perusahaan ini juga mengalami kenaikan dimana ditandai dengan meningkatnya rasio ks dan setara kas dari tahun 2021 ke 2022. Jadi dari kesimpulan ini, maka terdapat dua perusahaan yaitu perusahaan ACES dan ECII yang kondisi likiditas perusahannya tidak membaik. Sedangkan pada dua perusahaan selanjutnya yaitu SLIS dan TRIO dimana kondisi perusahaannya membaik dari tahun 2021 ke 2022.
Dari hasil rasio kas terhadap empat perusahaan tersebut, rasio leverage dari keempat perusahaan tersebut berbeda-beda. Terdapat dua perusahaan yaitu perusahaan ACES dan SLIS yang rasio leveragenya menurun, dimana yang artinya menandakan bahwa semakin baik perusahaan dalam mengelola uang. Selanjutnya ada perusahaan ECII dimana rasio leveragenya meningkat, dimana artinya pengelolaan uang perusahaan tidak baik. Dan ada perusahaan SLIS, rasio leveragenya tidak mengalami penurunan dan juga kenaikan atau stabil.
Dari hasil rasio leverage pada empat perusahaan di atas, memiliki perbandingan terhadap pengelolaan uang yang berbeda-beda. Pada perusahaan ACES Terjadinya penurunan dari tahun 2021 ke 2022 menurun dimana mempunyai arti semakin baik karena pengelolaan utang yang efisien. Pada perusahaan ECII terjadinya kenaikan dari tahun 2021 ke 2022 meningkat dimana mempunyai arti perusahaan tidak efisien dalam pengelolaan utang. Pada perusahaan SLIS Terjadinya penurunan dari tahun 2021 ke 2022 menurun dimana mempunyai arti semakin baik karena pengelolaan utang yang efisien. Pada perusahaan TRIO terjadinya kenaikan dari tahun 2021 ke 2022 meningkat dimana mempunyai arti perusahaan tidak efisien dalam pengelolaan utang.
Â
Referensi
 http://repository.iainpare.ac.id/4592/1/18.2900.057.pdf#page37
 https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/5347-Full_Text.pdf
https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H