Rasio yang digunakan adalah Rasio Utang (debt ratio) dan (debt to equity ratio).Â
Rumus rasio tersebut adalah sebagai berikut:
 Berdasarkan diagram di atas, rasio leverage ACES di tahun 2021 adalah 0,22 yang artinya 22% dari keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan, sebesar 22% di danai oleh hutang. Kemudian pada tahun 2022, adalah 0,18 artinya dari keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan sebesar. 18% di danai oleh hutang. Jadi, rasio leverage dari tahun 2021 ke 2022 menurun dimana menandakan bahwa semakin baik dalam pengelolaan uang. Jika dibandingkan dengan rata-rata industrinya, maka rasio leveragenya sangat baik, karena lebih rendah dari rata-rata industrinya.
Berdasarkan diagram di atas, rasio leverage ECII di tahun 2021 adalh 0,26 yang artinya 26% dari keseluruhan aset yang dimilki perusahaan, sebesar 26% di danai oleh hutang. Kemudian pada tahun 2022, adalah 0,29 artinya dari keseluruhan aset yang dimiliiki perusahaan, sebesar 29% di danai oleh hutang. Jadi rasio leverage dari tahun 2021 ke 2022 meningkat dimana menandakan bahwa pengelolaan uang perusahaan tidak baik. Selanjutnya, jika dibandingkan dengan rata-rata industrinya, maka rasio leverage tahun 2021 sangat baik karena rata-rata industri lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri tahun 2021, sedangkan pada tahun 2022 adalah sebaliknya.
Berdasarkan diagram di atas, rasio leverage SLIS di tahun 2021 adalah 0,48 yang artinya dari keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan, sebesar 48% di danai oleh hutang. Kemudian pada tahun 2022, adalah 0,45 artinya dari keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan sebesar. 45% di danai oleh hutang. Jadi, rasio leverage dari tahun 2021 ke 2022 menurun dimana menandakan bahwa semakin baik. Jika dibandingkan dengan rata-rata industrinya, maka rasio leverage tahun 2021 sangat baik karena lebih rendah dari rata-rata industrinya di tahun 2021, sedangkan pada tahun 2022 adalah sebaliknya.
Berdasarkan diagram di atas, rasio leverage SLIS di tahun 2021 adalah 0,04 yang artinya dari keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan, sebesar 4% di danai oleh hutang. Kemudian pada tahun 2022, adalah 0,04 artinya dari keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan sebesar 4% di danai oleh hutang. Jadi, rasio leverage dari tahun 2021 ke 2022 tidak mengalami penurunan dan juga tidak mengalami peningkatan atau stabil. Selanjutnya, jika dibandingkan dengan rata-rata industrinya maka rasio leverage tahun 2021 sangat baik karena rata-rata industri lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri tahun 2021, sedangkan pada tahun 2022 adalah sebaliknya.
Berdasarkan diagram di atas, rasio leverage ACES di tahun 2021 adalah 0,85 yang artinya dari keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan, sebesar 85% di danai oleh hutang. Kemudian pada tahun 2022, adalah 0,22 artinya dari keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan sebesar. 22% di danai oleh hutang. Terjadinya penurunan dari tahun 2021 ke 2022 menurun dimana mempunyai arti semakin baik karena pengelolaan utang yang efisien. Jika dibandingkan dengan rata-rata industrinya, tahun 2021 rasio leverage kurang baik karena lebih tinggi dari rata-rata industrinya, sengkan tahun 2022 adalah sebaliknya.
Berdasarkan diagram di atas, rasio leverage ECII di tahun 2021 adalah 0,35 yang artinya dari keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan, sebesar 35% di danai oleh hutang. Kemudian pada tahun 2022, adalah 0,22 artinya dari keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan sebesar. 42% di danai oleh hutang. Terjadinya kenaikan dari tahun 2021 ke 2022 meningkat dimana mempunyai arti perusahaan tidak efisien dalam pengelolaan utang. Jika dibandingkan dengan rata-rata industrinya, maka rasio leveragenya sangat baik, karena lebih rendah dari rata-rata industrinya.
Berdasarkan diagram di atas, rasio leverage SLIS di tahun 2021 adalah 0,93 yang artinya dari keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan, sebesar 93% di danai oleh hutang. Kemudian pada tahun 2022, adalah 0,22 artinya dari keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan sebesar. 81% di danai oleh hutang. Terjadinya penurunan dari tahun 2021 ke 2022 menurun dimana mempunyai arti semakin baik karena pengelolaan utang yang efisien. Jika dibandingkan dengan rata-rata industrinya, tahun 2021 rasio leverage kurang baik karena lebih tinggi dari rata-rata industrinya, sengkan tahun 2022 adalah sebaliknya.
Berdasarkan diagram di atas, rasio leverage TRIO di tahun 2021 adalah 1,02 yang artinya dari keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan, sebesar 1,02 di danai oleh hutang. Kemudian pada tahun 2022, adalah 0,87 artinya dari keseluruhan aset yang dimiliki perusahaan sebesar. 1,87 di danai oleh hutang. Terjadinya kenaikan dari tahun 2021 ke 2022 meningkat dimana mempunyai arti perusahaan tidak efisien dalam pengelolaan utang. Jika dibandingkan dengan rata-rata industrinya, maka rasio leverage tahun 2021 dan 2022 kurang baik karena lebih tinggi dibandingkan dari rata-rata industrinnya.
Kesimpulan