Mohon tunggu...
Nukee Sha
Nukee Sha Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Baru

Penulis pemula, diharapkan dapat memberikan ide ide cemerlang, semoga bermanfaat dan salam kenal..

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Indonesia Menuju Bahasa Internasional, Why Not?

23 Desember 2019   18:44 Diperbarui: 30 Juli 2024   22:39 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nuke Sakuntala

Bahasa Indonesia menuju Bahasa Internasional, Why not??

Bahasa Indonesia sudah tidak terdengar asing di dalam kancah Internasional. Aktifnya bangsa Indonesia di dalam organisasi dunia seperti UNESCO,UNICEF, ILO,WHO dan lain-lain  dan ikut serta dalam partisipasi acara dunia  seperti menjadi tuan rumah dalam pergelaran acara ASEAN GAMES 2018 lalu melambungkan nama bangsa Indonesia. Tidak hanya nama bangsa saja yang dikenal, tetapi juga bahasa, pariwisata, makanan, kebudayaan, dan kebiasaan masyarakat juga ikut dikenal dunia.

Bahasa Indonesia bersumber dari bahasa Melayu yang merupakan salah satu rumpun bahasa Austronesia. Bahasa ini sudah dipakai sebagai bahasa perhubungan, bukan hanya di kepulauan Nusantara melainkan juga hampir di seluruh Asia tenggara. nama bahasa Indonesia diresmikan pada peristiwa sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

Merupakan suatu kebanggaan ialah tidak semua negara di dunia memiliki bahasa resmi. Beberapa negara terlebih yang multibudaya seperti India, belum menyepakati bahasa resminya. Bahasa Tagalog, meskipun sudah diresmikan di Filipina, beberapa penutur bukan bahasa itu belum menerima bahasa itu sebagai bahasa resmi di negaranya.

Dengan kebanggaan tersebut, masyarakat Indonesia memiliki kepercayaan diri menggunakan bahasanya dalam persaingan dengan bahasa asing khususnya bahasa Inggris.

Sejalan dengan perkembangan zaman bahasa Indonesia dapat pula dijadikan sebagai bahasa ilmu. Artinya, bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pendukung ilmu pengetahuan dan teknologi  (iptek) untuk kepentingan pembangunan nasional. Penyebarluasan iptek dan pemanfaatannya bagi pembangunan negara dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia. Semua karya tulis atau buku-buku teks yang berisi tentang teknologi disusun dengan menggunakan bahasa Indonesia.

 Sebagian besar negara-negara di dunia terutama di benua Eropa, Amerika, dan Australia, menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi, baik yang diakui secara hukum negara masing-(de jure) maupun dalam pengakuan umum negara yang bersangkutan (de facto). Bahasa Spanyol digunakan sebagai bahasa resmi secara de jure oleh hampir 16 negara di dunia. bahasa Prancis digunakan sebagai bahasa resmi oleh hampir 29 negara di dunia baik secara de jure dan de facto. Bahasa Arab digunakan oleh hampir semua negara Arab, sebagai bahasa persatuan dan bahasa resmi secara de jure.
Bahasa Indonesia tentu diakui secara de jure dan de facto sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara di Indonesia, dan diakui secara de facto di Timor Leste. Tidak sedikit pula bangsa-bangsa di wilayah Asia tenggara dan Pasifik secara de facto menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi selain bahasa yang berlaku dan dipakai di negara-negara itu. Perkembangan bahasa Indonesia baik sebagai bahasa persatuan maupun sebagai bahasa resmi, semakin mantap. Dari kedudukan itu, bahasa Indonesia telah memiliki multi fungsi.

Dalam perkembangan global, bangsa-bangsa asing ternyata menaruh minat yang tinggi untuk mempelajari dan menggunakan bahasa Indonesia bahasa Indonesia telah menjadi bahasa kedua bagi penduduk Ho chi Minh City, Ibukota Vietnam, dan menjadi bahasa rujukan bagi bahasa Melayu yang digunakan oleh negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Saat ini ada 45 negara yang mengajarkan bahasa Indonesia. di Australia, bahasa Indonesia telah menjadi bahasa populer karena diajarkan pada sekitar 500 sekolah. Bahkan, anak-anak kelas VI SD sudah ada yang bisa berbahasa Indonesia. Bahasa Indonesia juga digunakan dalam produk-produk perusahaan luar negeri baik dalam kemasan, prosedur penggunaan, maupun keterangan produk yang dihasilkan.

Berdasarkan riset, terdapat beberapa universitas luar negeri yang menyediakan jurusan Bahasa Indonesia antaralain University of Washington,Amerika Serikat, Hankuk University Of  Foreign Studies (HUFS) Korea Selatan, University of melborne, Australia. Ini membuktikan bahwa bahasa Indonesia juga tak kalah eksis daripada bahasa lainnya. Masyarakat dunia mulai memperhitungkan Bahasa Indonesia. Beberapa negara memasukkan bahasa Indonesia dalam kurikulum negaranya. Salah satunya adalah Turki dan Malaysia yang memutuskan untuk menambahkan bahasa Indonesia dalam kurikulum sekolah umum disana. Sedangkan dibeberapa negara Asia tenggara bahasa Indonesia menjadi salah satu mata pelajaran tambahan.

Dipilihnya bahasa Indonesia dalam kurikurulum bukanlah tanpa sebab, ini dikarenakan banyak pengguna bahasa Indonesia mencapai 160 juta jiwa. Selain itu bahasa Indonesia menempati urutan ke-6 pengguna terbanyak di internet.

Dalam kondisi tersebut, tidak menutup kemungkinan, kelak bahasa Indonesia akan meningkat fungsinya menjadi bahasa internasional seperti bahasa Inggris Spanyol, Perancis atau Arab.

Peningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional dilakukan secara bertahap sistematis dan berkelanjutan yang pelaksanaannya dikoordinir oleh lembaga kebahasaan.ketentuan ini merupakan bukti keseriusan pemerintah untuk meningkatkan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.

Sebagai bahasa yang berkedudukan tinggi dan multifungsi maka bahasa Indonesia perlu terus dibina dan dikembangkan titik pembinaan itu adalah bagian dari pembinaan kebahasaan secara keseluruhan termasuk pembinaan bahasa-bahasa daerah yang merupakan bahasa ibu atau bahasa 

pertama bagi sebagian besar penuturnya, dan pemanfaatan bahasa-bahasa asing yang ada di Indonesia.Dilihat dari faktor linguistik, seperti yang dinyatakan Widodo ( tanpa tahun),bahasa Indonesia memenuhi persyaratan untuk menjadi bahasa internasional karena memiliki sistem ejaan yang mapan, beraksara Latin, pelafalan yang sesuai dengan lambang huruf, menyerap banyak istilah asing, tatabahasa telah dibakukan dan tersedia di kamus bahasa Indonesia KBBI yang memuat 90.000 lema. Unsur yang telah disebutkan, menurut Widodo, termasuk intrabahasa, sedangkan faktor ekstra bahasa merupakan merupakan unsur luar bahasa yang dapat mempengaruhi kemungkinan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.
Bahasa Indonesia memiliki peluang yang besar untuk dikembangkan sebagai bahasa internasional, setidaknya dalam lingkup negara-negara ASEAN dan Asia, oleh karenanya sebagai masyarakat yang setiap harinya menggunakan bahasa Indonesia semestinya mendukung kinerja pemerintah dalam proses pebgemu bahasa Indonesia. Marilah kita bersama menjaga bahasa Indonesia dan mambantu bahasa Indonesia menuju bahasa internasional di masa datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun