BACAAN LANJUT AGAR BERUSIA LANJUT
Catatan : Nugroho Endepe
PENGANTAR
Selama ini banyak debat masalah makanan dan kesehatan.
Ada yang bilang sumber masalah kesehatan terletak pada makanan.
Sementara ada juga yang bilang, sumber masalah adalah pada perilaku makan; semua makanan adalah netral, namun perilaku kita yang menentukan kualitas kesehatan yang kita miliki.
Selama kita mengatur pola makan, paham terhadap jenis makanan dan seputarannya yang dapat atau tidak dapat dimakan, boleh dimakan atau boleh terbatas, boleh tapi tidak banyak, maka diasumsikan kesehatan kita akan terus terjaga meski kita dikepung oleh banyak sumber makanan berpotensi toksid atau beracun.
Sebagaimana pesan dokter, untuk menjaga kesehatan adalah :
- Makanan yang bergizi
- Istirahat yang cukup dan seimbang
- Kelola stress dengan baik
- Kehidupan spiritual yang mapan
Namun untuk menuju ke 4 saran tersebut, banyak manusia jungkir balik karena tidak mudah mewujudkannya.
Bagaimana dengan makanan kita dewasa ini? Kawan dari Amrik mengatakan, "Makanan sekarang semuanya penuh pewarna, pengawet, perasa, yang memang memperpendek usia namun membuat kehidupan menjadi lebih bisa dinikmati".
Seorang kolega filsuf mengatakan, bahwa kesenangan memang bisa dinikmati, dan bukan dinik-hidup. Artinya segala kesenangan akan bermuara kepada kematian. Bukankah kehidupan itu sendiri juga akan berakhir kepada kematian?
GRADASI LANJUT
Nah, saya melihat bukunya Oom Sunardi (panggilan akrab di antara kami), adalah buku yang menyajikan seputaran permakanan perminuman dalam Bahasa yang lanjut (advance). Alih-alih menyajikan strategi teknis dan tips-tips singkat tentang ilmu gizi, atau jenis-jenis aitem makanan yang disarankan atau dihindari, buku ini menyajikan bahasan dengan lebih komprehensif dengan menarik benang merah antara konteks akademis teoritis, dengan problem teknis yang sering dijumpai di lapangan.
Artinya bahwa buku ini memang dirancang untuk pembaca dengan latar belakang akademis -- dalam Bahasa para dosen -- ya minimal s1 atau d3 sehingga nomenklatur dan konteks narasinya akan dapat dipahami.
Itulah yang saya maksudkan sebagai buku dengan "Gradasi Lanjut".
Perlu budaya literasi tinggi untuk mempermudah memahami isi buku yang memang sangat dibutuhkan bagi masyarakat di tengah gempuran opini menyesatkan tentang makanan.
Menyesatkan, karena memang tidak selalu opini berkembang di masyarakat tentang nutrisi itu benar, bisa berlebihan, bisa malah penuh dengan kebohongan. Sebagian malah kebohongan dengan penuh kejenakaan: dikatakan susu beruang, logonya bergambar naga dalam iklan yang dahsyat, dan diidentikkan dengan jaminan bugar tanpa proses sabar. Seakan instan kalau minum susu tersebut lantas menjadi bugar.
Buku ini menjawab sebagian rumor-rumor yang berkembang di masyarakat tersebut. Termasuk benarkah mie instan seberbahaya yang diberitakan, atau kah memang ada terjadi sabotase terhadap industry permakanan (hal. 76), atau bahkan berita tentang kontaminasi Bhispenol-A (BPA) pada air minum dalam kemasan (hal. 192).
Dengan narasi nutrisi, penulis buku ini berusaha menyajikan keseimbangan literasi, bahwa memang ada potensi industrialisasi makanan minuman yang menggunakan bahan chemical dalam prosesnya, namun bukan berarti manusia tidak bisa menjalani hidup yang sehat.
Pesan moral yang justru ditempatkan di depan adalah: manusia perlu terus menjaga imunitas dengan menjaga pola makan dan pola hidup mengikuti 4 pilar pedoman gizi seimbang (PGS) dari Kementrian Kesehatan yakni:
- Konsumsi beraneka ragam makanan
- Pola hidup aktif dan berolah raga
- Menerapkan pola hidup bersih sehat
- Menjaga berat badan ideal (lihat di halaman 58).
Dengan kata lain, model buku yang disajikan sebagai rekonstruksi pemikiran penulisnya berdasar artikel yang ditulisnya dan dipublikasikan di beragam media massa online maupun cetak, tidak akan memberikan kesimpulan dan saran sebagaimana buku "sederhana" yang membahas masalah gizi nutrisi dan kesehatan, namun ini adalah buku "tingkat lanjut", yang memerlukan daya adaptasi para pembacanya untuk langsung masuk dalam terminology kesehatan, ilmu gizi dan nutrisi, bahkan psikologi kesehatan bagi manusia.
SEMOGA BERUSIA LANJUT
Buku jelas sangat bermanfaat bagi masyarakat yang haus referensi tentang gizi nutrisi dan dikemas dalam Bahasa popular ilmiah. Setidaknya menjawab beberapa isu-isu atau bahkan rumor tentang nutrisi; pengawet, perasa, pewarna, dan bahan chemical lainnya. Apakah aman, bagaimana agar lebih aman, bagaimana hidup berteman dengan permakanan yang realitanya bahan olahan local semakin sedikit, dan bahan olahan industry semakin membanjiri pasar kulineri yang bisa jadi penampakannya adalah olahan local, namun untuk perasa pewarna sampai ke pengawet, semua adalah produk dari industry.
Jika pembaca berhasil menerapkan nasehat dokter dan nasehat ahli gizi melalui pendalaman terhadap substansi dan esensi buku ini, maka diharapkan dari buku yang memang "gradasi lanjut" ini akan menghasilkan kualitas kesehatan sehingga mampu juga sampai "berusia lanjut".
Bagi pembaca yang tertarik berkomunikasi dengan penulisnya, berikut CV-nya:
Selamat membaca, dan semoga ilmu amaliah amal ilmiah dari oom Sunardi ini akan dicatat sebagai amal jariah dan berguna berlimpah barokah bagi masyarakat.
Iqra. Iqra. Iqra. (Endepe- 21.06.2024)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H