GRADASI LANJUT
Nah, saya melihat bukunya Oom Sunardi (panggilan akrab di antara kami), adalah buku yang menyajikan seputaran permakanan perminuman dalam Bahasa yang lanjut (advance). Alih-alih menyajikan strategi teknis dan tips-tips singkat tentang ilmu gizi, atau jenis-jenis aitem makanan yang disarankan atau dihindari, buku ini menyajikan bahasan dengan lebih komprehensif dengan menarik benang merah antara konteks akademis teoritis, dengan problem teknis yang sering dijumpai di lapangan.
Artinya bahwa buku ini memang dirancang untuk pembaca dengan latar belakang akademis -- dalam Bahasa para dosen -- ya minimal s1 atau d3 sehingga nomenklatur dan konteks narasinya akan dapat dipahami.
Itulah yang saya maksudkan sebagai buku dengan "Gradasi Lanjut".
Perlu budaya literasi tinggi untuk mempermudah memahami isi buku yang memang sangat dibutuhkan bagi masyarakat di tengah gempuran opini menyesatkan tentang makanan.
Menyesatkan, karena memang tidak selalu opini berkembang di masyarakat tentang nutrisi itu benar, bisa berlebihan, bisa malah penuh dengan kebohongan. Sebagian malah kebohongan dengan penuh kejenakaan: dikatakan susu beruang, logonya bergambar naga dalam iklan yang dahsyat, dan diidentikkan dengan jaminan bugar tanpa proses sabar. Seakan instan kalau minum susu tersebut lantas menjadi bugar.
Buku ini menjawab sebagian rumor-rumor yang berkembang di masyarakat tersebut. Termasuk benarkah mie instan seberbahaya yang diberitakan, atau kah memang ada terjadi sabotase terhadap industry permakanan (hal. 76), atau bahkan berita tentang kontaminasi Bhispenol-A (BPA) pada air minum dalam kemasan (hal. 192).
Dengan narasi nutrisi, penulis buku ini berusaha menyajikan keseimbangan literasi, bahwa memang ada potensi industrialisasi makanan minuman yang menggunakan bahan chemical dalam prosesnya, namun bukan berarti manusia tidak bisa menjalani hidup yang sehat.
Pesan moral yang justru ditempatkan di depan adalah: manusia perlu terus menjaga imunitas dengan menjaga pola makan dan pola hidup mengikuti 4 pilar pedoman gizi seimbang (PGS) dari Kementrian Kesehatan yakni:
- Konsumsi beraneka ragam makanan
- Pola hidup aktif dan berolah raga
- Menerapkan pola hidup bersih sehat
- Menjaga berat badan ideal (lihat di halaman 58).