Sedih rasanya jika tetiba ada pak Lurah yang ketika rapat, karena marahnya, langsung menggebrak meja atau melempar sepatu ke ajudan. Itu adalah sebuah ilustrasi ekstrim, yang bisa saja terjadi jika kita salah memilih lurah. Tapi aku suka, mau apa?
Atau, Lurah yang membanggakan suka nonton bokep. Tapi aku suka, mau apa?
Atau, Lurah yang menonjolkan identitas tertentu dengan sektarianisme? Tapi aku suka, mau apa?
Pilihlah yang lebih masuk akal, atau mana saja yang disukai. Gak ada yang melarang.
Maka, akhirnya, semua bakal capres dan cawapres terserah saja. Yang lebih utama adalah bagaimana agar rakyat waras dalam memilih capres dan cawapresnya.
Usia bukan utama, yang utama adalah kewarasan. (***)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI