Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pendidikan Seks Anak, Benarkah Identik Seks Dini?

12 Desember 2022   11:06 Diperbarui: 12 Desember 2022   11:40 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan seks bagi anak memang terkait erat dengan moral. Kohlberg, psikolog yang secara intensif melakukan penelitian masalah moral menyatakan, pola pikir anak disetir oleh perkembangan moral yang dimiliki.  

Pesan pesan moral dari orangtua, merupakan salah satu kunci agar anak bertingkah laku sesuai dengan standar perilaku yang diharapkan. Penanaman moral ini juga dapat terjadi secara tidak langsung, misalnya bila anak menjumpai orang tuanya memiliki hubungan yang kurang harmonis.

       Anak yang sering menjumpai orangtuanya senantiasa bertengkar di malam hari, ia akan mengalami "ketakutan seksual" di hari dewasanya kelak. Misalnya, anak perempuan yang memergoki ayahnya sedang memukuli ibunya, maka ia akan beranggapan bahwa lawan jenisnya adalah tipe penjahat, keras, kasar, dan menakutkan. Anak bisa tumbuh "anti lawan jenis" yang memicu kehidupan lesbianisme. 

Pendidikan seks kepada anak, memang tidak hanya dilakukan secara langsung dengan tanya-jawab atau penanaman moral oleh orangtua, melainkan juga contoh-contoh konkret di sekitar kehidupan anak.

Pendidikan Kesehatan Reproduksi 

Sejatinya ada yang lebih tepat dalam pendidikan seks anak,yakni kesehatan reproduksi. Anak diajarkan mengenai perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Mengapa perempuan memiliki menstruasi, sedangkan laki-laki ada mimpi basah.

Kapan itu dilakukan?

Memang kalau masih di usia 6-12 tahun, sebaiknya dikendalikan hanya masalah pembiasaan pembedaan antara, misalnya toilet laki-laki dan toilet perempuan,yang diterjemahkan bahwa kenyataannya antara laki-laki dan perempuan adalah berbeda.

Sedangkan di usia remaja 13-17 tahun, lebih pada pengenalan anatomi tubuh dengan penjelasan yang didekati dengan wibawa akademis, bukan dengan candaan atau bahkan erotisme.

Diharapkan dengan demikian, anak akan paham bahwa seks, gender, dan kesehatan reproduksi memang sebuah ilmu pengetahuan yang wajib diketahui agar kehidupan biologis psikologis bahkan sosiologis akan sehat dan wajar. 

Dengan demikian, kasus-kasus pelecehan seksual, atau perundungan, atau salah kelola dalam relasi gender dapat dihindarkan  (re-write dengan adaptasi, 12.12.2022-Endepe)

Referensi: Priyohadi, N.D., 2011, Mengasihi Anak Sepenuh Hatri, Yogyakarta: Pustaka Rahmad dan Panduan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun