Pendidikan seks bagi anak memang terkait erat dengan moral. Kohlberg, psikolog yang secara intensif melakukan penelitian masalah moral menyatakan, pola pikir anak disetir oleh perkembangan moral yang dimiliki.
Pesan pesan moral dari orangtua, merupakan salah satu kunci agar anak bertingkah laku sesuai dengan standar perilaku yang diharapkan. Penanaman moral ini juga dapat terjadi secara tidak langsung, misalnya bila anak menjumpai orang tuanya memiliki hubungan yang kurang harmonis.
Anak yang sering menjumpai orangtuanya senantiasa bertengkar di malam hari, ia akan mengalami "ketakutan seksual" di hari dewasanya kelak. Misalnya, anak perempuan yang memergoki ayahnya sedang memukuli ibunya, maka ia akan beranggapan bahwa lawan jenisnya adalah tipe penjahat, keras, kasar, dan menakutkan. Anak bisa tumbuh "anti lawan jenis" yang memicu kehidupan lesbianisme.
Pendidikan seks kepada anak, memang tidak hanya dilakukan secara langsung dengan tanya-jawab atau penanaman moral oleh orangtua, melainkan juga contoh-contoh konkret di sekitar kehidupan anak.
Pendidikan Kesehatan Reproduksi
Sejatinya ada yang lebih tepat dalam pendidikan seks anak,yakni kesehatan reproduksi. Anak diajarkan mengenai perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Mengapa perempuan memiliki menstruasi, sedangkan laki-laki ada mimpi basah.
Kapan itu dilakukan?
Memang kalau masih di usia 6-12 tahun, sebaiknya dikendalikan hanya masalah pembiasaan pembedaan antara, misalnya toilet laki-laki dan toilet perempuan,yang diterjemahkan bahwa kenyataannya antara laki-laki dan perempuan adalah berbeda.
Sedangkan di usia remaja 13-17 tahun, lebih pada pengenalan anatomi tubuh dengan penjelasan yang didekati dengan wibawa akademis, bukan dengan candaan atau bahkan erotisme.
Diharapkan dengan demikian, anak akan paham bahwa seks, gender, dan kesehatan reproduksi memang sebuah ilmu pengetahuan yang wajib diketahui agar kehidupan biologis psikologis bahkan sosiologis akan sehat dan wajar.
Dengan demikian, kasus-kasus pelecehan seksual, atau perundungan, atau salah kelola dalam relasi gender dapat dihindarkan (re-write dengan adaptasi, 12.12.2022-Endepe)