Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Urgensi BUMD Wisata Maritim, dan Bagaimana Caranya?

23 Januari 2022   12:17 Diperbarui: 23 Januari 2022   13:15 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kliping BPost Cetak Edisi 22 Januari 2022 (Dokpri) 

Dalam Tata Kelola Organisasinya, dapat dibentuk BUMD yang akan lebih khusus menangani sektor komersial sekaligus menggali dana pengembangan lingkungan.

BUMN dengan Fokus Industri Wisata Maritim, sejauh ini jarang ada kecuali justru BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) misalnya di Gresik, Klaten, Pariaman Sumatera, dan lain sebagainya yang justru diinisiasi oleh pejabat setingkat Kepala Desa dan terbukti bisa sukses menghasilkan karya dan dana. Maka gagasan mengenai BUMD Wisata Maritim untuk Kalimantan Selatan adalah rasional dan sangat operasional, artinya bisa dijalankan dan dilaksanakan dengan mengacu kepada model BUMDES Wisata di banyak kota sebagaimana sudah kita sebutkan.

Kedua, setelah dipetakan maka dapat ditindaklanjuti dengan pendakatan benchmarking. Artinya tata kelola BUMD Wisata tidak harus sama sekali baru, namun mengembangkan model BUMD atau BUMDES lain yang sudah dahulu mencapai sukses. Jika BUMD dibentuk setingkat provinsi, maka cakupan adalah provinsi Kalimantan Selatan. Jika BUMD wilayah Kota/Kabupaten, maka akan semakin banyak BUMD yang dapat dibentuk.


Sepanjang tidak memberatkan anggaran pemerintah atau APBN/APBD, semakin banyak BUMD Wisata maka akan berpacu dalam kreativitas dan inovasi yang akan dilakukan.

Ketiga, adalah langkah yang paling berat yakni melaksanakan gagasan. Ini yang memerlukan keteguhan, perjuangan, dan sinergi kolaboratif semua pemangku kepentingan. Apakah mudah, pastinya memerlukan hasrat dan kehendak yang kuat dengan disertai tindakan nyata. Tindakan-tindakan kecil namun bermakna adalah juga bagaimana memposting sebanyak mungkin objek wisata menarik di Kalimantan Selatan, baik melalui media social maupun media massa cetak dan online.


Dengan kata lain, bersinergi dengan jurnalis wisata atau umum, juga penting untuk meningkatkan dan mengedukasi masyarakat terhadap objek wisata maritime. Sekarang, mari kita lakukan. (***)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan spesifikasi sbb: 

OPINI, BANJARMASIN POST

URGENSI BUMD WISATA MARITIM  KALSEL  TINGKATKAN ARUS WISATAWAN PASCA PANDEMIK

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun