Dalam Tata Kelola Organisasinya, dapat dibentuk BUMD yang akan lebih khusus menangani sektor komersial sekaligus menggali dana pengembangan lingkungan.
BUMN dengan Fokus Industri Wisata Maritim, sejauh ini jarang ada kecuali justru BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) misalnya di Gresik, Klaten, Pariaman Sumatera, dan lain sebagainya yang justru diinisiasi oleh pejabat setingkat Kepala Desa dan terbukti bisa sukses menghasilkan karya dan dana. Maka gagasan mengenai BUMD Wisata Maritim untuk Kalimantan Selatan adalah rasional dan sangat operasional, artinya bisa dijalankan dan dilaksanakan dengan mengacu kepada model BUMDES Wisata di banyak kota sebagaimana sudah kita sebutkan.
Kedua, setelah dipetakan maka dapat ditindaklanjuti dengan pendakatan benchmarking. Artinya tata kelola BUMD Wisata tidak harus sama sekali baru, namun mengembangkan model BUMD atau BUMDES lain yang sudah dahulu mencapai sukses. Jika BUMD dibentuk setingkat provinsi, maka cakupan adalah provinsi Kalimantan Selatan. Jika BUMD wilayah Kota/Kabupaten, maka akan semakin banyak BUMD yang dapat dibentuk.
Sepanjang tidak memberatkan anggaran pemerintah atau APBN/APBD, semakin banyak BUMD Wisata maka akan berpacu dalam kreativitas dan inovasi yang akan dilakukan.
Ketiga, adalah langkah yang paling berat yakni melaksanakan gagasan. Ini yang memerlukan keteguhan, perjuangan, dan sinergi kolaboratif semua pemangku kepentingan. Apakah mudah, pastinya memerlukan hasrat dan kehendak yang kuat dengan disertai tindakan nyata. Tindakan-tindakan kecil namun bermakna adalah juga bagaimana memposting sebanyak mungkin objek wisata menarik di Kalimantan Selatan, baik melalui media social maupun media massa cetak dan online.
Dengan kata lain, bersinergi dengan jurnalis wisata atau umum, juga penting untuk meningkatkan dan mengedukasi masyarakat terhadap objek wisata maritime. Sekarang, mari kita lakukan. (***)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan spesifikasi sbb:
OPINI, BANJARMASIN POST
URGENSI BUMD WISATA MARITIM KALSEL TINGKATKAN ARUS WISATAWAN PASCA PANDEMIK