Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Midsummer Swedia yang Selalu Ditunggu

27 Juni 2021   10:52 Diperbarui: 27 Juni 2021   17:33 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Swedish pada menari (foto: visitsweden.se)

Kira-kira terjemahan dalam bahasa kita apa ya midsummer itu? Bisa jadi musim panas di tengah, atau pertengahan musim panas yang dimaksudkan ketika musim panas sedang hot-hotnya. 

Dan akan segera masuk kembali ke musim gugur dengan tanda daun banyak rontok dan angin yang bikin nggregesi badan, dingin atau winter yang di bumi Skandinavia akan sangat lama dengan suhu yang betul dingin mencekam, dan seterusnya. 

Namun midsummer yang dimaksudkan di sini adalah sebuah tradisi lokal di Swedia. Sebenarnya terkait dengan perayaan Hari Natal di Desember. Sebagian umat Kristiani, di jaman ketika itu, menyambut gembira musim panas dengan menari berpesta dan mengekspresikan kebahagiaan.  Namun saat ini menjadi perayaan semua orang di Skandinavia tanpa melihat latar belakang agamanya. 

Global dan universal. Begitu kira-kira midsummer party di Swedia. 

Ya anggaplah mirip dengan Hari Lebaran muslim di Indonesia. Musim dingin dianggap seperti bulan puasa, dan musim panas seperti Lebaran. Ya memang tidak sama, namun nuansa psikologisnya kurang lebih sama. Musim dingin banyak berdiam diri di rumah. Beku. Dan AC hangat alis heather yang ditempel di dekat lantai, harus selalu menyala untuk mengirim udara hangat ke ruangan. 

Jika tidak, meski di kamar, ya akan kedinginan dan bisa membeku greges-greges.

MENARI KEPALA BERMAHKOTA BUNGA 

Seseorang ketika ditanya apa yang namanya midsummer di Swedia, maka ia akan menjawab apakah ingin memiliki bunga di rambutmu, menari di sekitar tiang, menyanyikan lagu tentang katak kecil, seperti penduduk setempat?

Ya begitulah. Saya sendiri ketika itu ya hanya ikut-ikutan bergembira karena piknik gratisan dan bertemu dengan banyak orang asli Skandinavia yang bermata biru, berambut pirang, dan hampir semua cantik  bak peri di dunia dongeng. 

Mahasiswa Internasional ikut perayaan midsummer ya tujuannya untuk mengenal tradisi lokal. Sekaligus berinteraksi dengan warga lain. 

Kelihatan sekali para wanita cekikikan senang dengan mahkota bunga. Memang demikian ikonik perayaannya. Kepala bermahkota bunga, dan menari mengelilingi ..hmmm... sebenarnya simbol salib ya.... mirip. 

Namun sejatinya itu simbol kesuburan. Bukan salib. 

Namun tidak ada masalah lha wong itu hanya pesta rakyat dan jauh dari ritual keagamaan.

Kalau tahun ini 2021, malam pertengahan musim panas dirayakan antara 20 Juni dan 25 Juni. Ingatlah tanggal-tanggal ini, terutama jika Anda berada di wilayah Dalarna di Swedia tengah. Dalarna ini nama kota di Swedia lho, bukan nama orang. 

Pertengahan musim panas 2021 sendiri sekarang jatuh pada 25 Juni.

Dan jika kita memikirkan gambar khas Swedia: kuda kayu model yang lucu dan dicat cerah, pondok bercat merah dengan atap pelana putih dan orang-orang menari di sekitar tiang bunga tengah musim panas -- semuanya berasal dari Dalarna.

Namanya juga mahasiswa, souvenir kayu kuda ini pun ya kok terasa mahal ya kalau mau beli.

Jadinya saya gak punya sampai sekarang. Hehehe.... saya malah punya banyak koleksi kristal baik boneka maupun mainan, yang saya beli di Malmo Sweden.

Sisi lain jjs di summer (dokpri) 
Sisi lain jjs di summer (dokpri) 

MUSIM MENIKAH DI MUSIM PANAS 

Bisa jadi sebenarnya ada sejarah pesta ini adalah pertemuan antara wanita dan jejaka untuk saling mengenal dan selanjutnya merencanakan mahligai pernikahan.

Disebabkan bangsa Eropa saat ini menilai lembaga pernikahan tidak sesakral dulu, maka peringatan midsummer ya hanya untuk bersenang-senang merayakan musim panas tanpa terkait dengan ritual-ritual lama.

Dahulu pesta pertengahan musim panas adalah penuh dengan simbolisme dan maknanya; misalnya kostum rakyat yang saya pakai memberi tahu kamu  dari paroki atau gereja mana, jika saya memakai topi berarti saya sudah menikah, dan bahkan bunga yang dihiasi dengan karangan bunga di tiang utama harus berwarna biru, putih dan kuning, juga punya makna yang  mendalam.

Dan pada malam Pertengahan Musim Panas, gadis-gadis pergi ke padang rumput dan, dalam keheningan total, mengumpulkan tujuh jenis bunga yang berbeda dan meletakkannya di bawah bantal mereka sebelum mereka pergi tidur. 

Dan malam itu mereka akan memimpikan pria yang akan mereka nikahi.

Nah, memang ada kaitannya dengan musim kawin sejatinya.

Sebagaimana jendela apartemen saya di Malmo menjelang dan selama musim panas. Udara gerah, dan semua serangga keluar dari sarangnya.

Tawon pun juga berdengung dan mirip dengan lebah madu kita.

Bunga-bunga berkemaran, pohon kelihatan cerah matahari terang benderang.

Musim panas bahkan bisa sangat panjang siangnya. Matahari terbit bisa jam 0400, dan tenggelam di pukul 2200.

Pusingnya bagi muslim adalah shalat magrib isya dan subuh hampir berhimpitan.

Mau tidur duluan kok belum tenggelam matahari dan belum magrib.

Ketika baru terlelap, lho kok matahari sudah nongol dan panas mulai menebar.

Ya tetap shalat sesuai dengan kemampuan dan keterjagaan. Namun kalau ke masjid agak susah karena selain jauh, juga tidak atau jarang mendengar adzan.

Kembali ke pesta midsummer, singkat cerita demikian cara warga Swedia bergembira atas datangnya musim panas.

Sementara kita yang di Indonesia setiap hari musim panas malah pada mengeluh kepanasan ya...Hehe LIHAT MUSIM PANS DI MALMO

MAKAN MAKAN MINUM IMUN SEHAT DR. TIRTA....

Mungkin Dr Tirta yang suka kampanye makan makan makan ...masker... pasti senang kalau ikut pesta midsummer ini.

Tersebab ada juga menu makan yang sangat maknyus.

Saya sampai ketagihan di Indonesia, sehingga kalau di House of Sampurna, saya pesennya pasti potatos panggang alias kentang dengan salmon asap yang maknyus.

Nah, kalau di Sweden ini menu josnya adalah salmon asap, acar herring, dan gravlax. 

Perayaan pertengahan musim panas, yang sering berlanjut hingga malam dan bahkan keesokan paginya, juga menampilkan hidangan Swedia klasik seperti salmon asap, berbagai jenis acar herring (ambang), serta daging panggang, gravlax, dan kue stroberi untuk pencuci mulut. 


Di siang hari orang-orang memakai karangan bunga di rambut mereka dan keluarga menari, bernyanyi, dan melompat seperti katak di sekitar tiang gantungan berhiaskan banyak bunga.

Di malam hari atau jeda waktu, makan makan dan minum yang maknyus.

Yang suka alkohol ya bisa namanya juga Skandinavia.

Yang muslim ya cukup coke atau minuman lain non alkohol. 

Jangan pernah mengatakan orang Swedia tidak tahu cara mengadakan pesta! Begitu kata sahabat saya di Sweden.

Kalau saya di Stiamak Barunawati Surabaya merayakan musim panas ya tiap hari dengan Bebek Yudhi atau Menu Padang RM Muara sampai hapal rasa dan bumbunya. Hehehe...

Ada yang tertarik ke sana, mungkin mau travel ke Swedia atau Skandinavia, silakan japri ke saya karena koneksi saya di Skandinavia alhamdulillah masih terupdate sampai sekarang.

Komunikasi masih terjaga terutama lagi ketika Presiden ALumni Swedia adalah orang Surabaya yakni Bunda Ir. Dothy MSc., juga juga presiden direktur PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS).

Selain itu ada mbak Nina Hansson yang aktif di komunitas Indosweden dengan kegiatan promosi seni Indonesia di Malmo dan di kota-kota Swedia lainnya. 

Foto: NinaHansson 
Foto: NinaHansson 

Selalu bersyukur bahwa musim panas ternyata justru setiap hari di negara kita.

Namun menu salmon yang sulit ya... diganti gurami atau pecel lele juga alhamdulillahhh....

Kondisi pandemi Covid19 sampai posisi Juni 2021 ini masih mencekam, sheingga kisah-kisah pesta di kerumunan sebelum pandemik, hanya untuk ilustrasi saja.

Semoga situasi membaik dan kita bisa kembali silaturahim jalan-jalan ke sana sini bertemu dengan sahabat teman dan keluarga di dalam maupun luar negeri. 

Mari tingkatkan imun dengan selalu bersyukur. (27.06.2021/Endepe) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun