Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Trip

STIAMAK Bertemu Sunan Wali Penemu Dolanan Cublak Cublak Suweng

26 Juni 2021   14:33 Diperbarui: 26 Juni 2021   17:30 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wali Songo yang terdeteksi sejarah (dokpri) 

Pada usia 11 tahun, Sunan Giri  yang masih anak-anak, diantarkan oleh ibu angkatnya ke sebuah pesantren untuk berguru kepada Sunan Ampel di Ampeldenta, Surabaya. Di sanalah ia mendapatkan banyak ilmu dari gurunya.

Diceritakan dalam buku yang sama, Sunan Giri sempat diminta meneruskan usaha ibu angkatnya untuk berdagang sebagaimana profesi  keluarga berdarah Arab perantauan ketika itu. 

Namun, ia lebih memilih untuk menyebarkan agama Islam dan mendirikan pondok pesantren. Pondok pesantren ini kalau di kalangan Jawa Tradisional adalah padepokan, yang ada nilai manut mituhu terhadap Kyai atau Pimpinan Pondok. 

Lebih lanjut Sunan Giri dikenal dengan gaya dakwah pesantren yang akhirnya saat ini banyak diikuti oleh kalangan Nadliyin dalam wadah Nahdatul Ulama (NU).

Ia banyak mengajari santri-santrinya lewat permainan anak-anak. Permainan yang ia buat dan masih terkenal hingga saat ini antara lain Jelungan dan Cublak-cublak Suweng. 

Cerita detail kadang bisa kita dengarkan dari kyai-kyai NU yang masih berdarah keluarga dengan para Wali Songo termasuk Sunan Giri ini. 

Lewat dua permainan ini Sunan Giri memberikan pemahaman tentang agama Islam sebagai pedoman dalam menjalani hidup. Permainan ini diiringi dengan bernyanyi. Sehingga banyak anak-anak suka dengan metode dakwah yang dilakukan Sunan Giri.

Selain permainan anak, Sunan Giri juga menciptakan tembang sebagai media penyampaian ajaran Islam. Karya-karyanya adalah tembang Asmaradhana dan Pucung.


Itulah kisah Sunan Giri dalam menyiarkan Islam di Tanah Jawa. Jawa akhirnya penuh dakwah muslim Wali Songo dengan jejak yang masih bisa kita kunjungi hingga saat ini.

Sebagaimana kami Tim Stiamak Barunawati Surabaya yang bulan Juni 2021 ini sibuk menjalin silaturahim dengan rakyat Jawa Timur baik di Gresik, Tulung Agung, Madura, Sidoarjo, Surabaya, Bawean, Nganjuk dan sekitarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun