Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Di Manakah Tanah Suci Orang Buddha?

26 Mei 2021   06:21 Diperbarui: 26 Mei 2021   08:38 2425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
4 lokasi ziarah (gambar oleh Uwe Dedering)

Hari ini adalah hari Waisak yang dirayakan oleh umat Buddha. Terkenal dengan permenungan meditasi dan kontemplasi yang mendalam, kaum penganut agama Budha tersebar luas dari India, Srilangka, Nepal, Jepang, China, Korea, dan lebih khusus saat ini adalah Myanmar. 

Senyampang hari libur yang disucikan umat Budha ini, mari kita telusuri sejatinya kota suci atau tanah suci bagi orang Budha ada di mana ya. Nanti jika pembaca ada yang mau urun rembug dipersilakan, karena tulisan ini berdasarkan pengalaman saya sendiri ketika agak kesulitan menentukan tanah suci tempat ziarah kaum penganut Budha.

SEJARAH DARI NEPAL 

Budha Gautama lahir dengan nama Sidharta Gautama, dikenal sebagai insan yang melampaui jamannya ketika itu. Dikisahkan dalam beberapa cerita bahwa Budha dilahirkan dalam keluarga istana di Nepal yang kaya raya dan sangat mulia dalam kebangsawanannya. Ia hidup dalam layanan istana yang berlimpah materi. 

Hingga suatu saat, ia mendapat kesempatan untuk keluar dari lingkungan istana, dan melihat banyaknya orang menderita di luar istana. Kemiskinan, gangguan kesehatan, penyakit, ia jumpai banyak di luar istana.


Akhirnya ia memutuskan untuk pergi mengembara dan bertiwikrama. Singkat cerita, Sidarta mendapatkan pencerahan ketika bermeditasi di bawah pohon Bodhi sehingga akhirnya ajarannya dinamakan, atau lazim dikenal sebagai Ajaran Budha. Budha lahir seakan-akan sebagai konter opini adanya kasta atau kelas sosial yang ketat dari Hindu ketika itu, yakni Brahmana, Kesatria, Wesyia, dan Sudra.

Bagi Budha, Kasta tidak dikenal karena insan yang sempurna adalah setiap manusia yang mampu keluar dari jeratan tuntutan fisik, dan menjadi insan spiritual yang mengedepankan darma atau selalu berbuat baik bagi sesama. 

Selanjutnya kalau kita mencoba menelusuri tanah suci atau kota suci orang Budha, ada yang menyebut adanya lokasi ziarah bagi yang menginginkannya. 

Buddha Gautama dikatakan telah memperkenalkan empat tempat yang paling layak untuk berziarah bagi para pengikutnya, dengan mengatakan bahwa tempat-tempat tersebut akan membangkitkan perasaan urgensi spiritual. Apakah Anda setuju atau tidak, ya terserah keyakinan masing-masing.

Kalau awam melihat negara yang dominan banyak umat Budha antara lain Srilangka, China, Korea, Jepang, Thailand, dan Myanmar. Bisa jadi Nepal meskipun jarang dibahas mengenai Nepal sebagai kota suci Budhism. 

Saya pernah mukim di Korea dan mendapatkan kesan yang sangat baik tentang umat Budha. Justru umat Budha yang setiap mengawal muslim shalat di masjid, ketika sempat ada rumor-rumor "serangan" terhadap muslim di Korea selepas kejadian kontroversial penuh tragedi, 9/11. 

Cerita saya lewat Kompasiana bahkan tembus dibaca lebih dari 10 ribu tentang artikel di Korea ini. Muslim dilindungi kaum Budha di Korea.

BEBERAPA JEJAK SEJARAH 

Kembali ke tempat atau kota mana saja yang disucikan umat Budha, ada yang menyebut sebagai berikut; 

(1) Bodh Gaya

Lokasinya ada di dalam Wihara Mahabodhi, Bihar, India saat ini), adalah tempat keagamaan dan ziarah yang paling penting, Wihara Mahabodhi menjadi tempat tumbuhnya pohon yang diyakini sebagai Pohon Bodhi di mana Sang Buddha mencapai pencerahan dan kebuddhaan.

Sebagaimana banyak dikisahkan, Sidharta Gautama mendapatkan wangsit atau wahyu atau ilham atau pencerahan, setelah sekian lama meditasi di bawah pohon Bodhi ini. Maka sangat layak kalau tempat ini diziarahi kaum Budha, atau kaum non Budha yang ingin melihat rekam jejak sejarah masa lalu. 

Wihara Mahabodhi dalam arti harfiah "Wihara Pencerahan Agung", sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO yang menunjukkan bahwa ini legacy peradaban manusia di jamannya. Wihara ini berada di  Bodh Gaya, menandai tempat di mana Buddha disebut telah mencapai pencerahan.

Jadi yang dinamakan Bodh Gaya adalah nama tempat atau kota yang terletak di Distrik Gaya) terletak sekitar 96 km (60 mi) dari Patna, negara bagian Bihar, India.

Terdapat banyak arca atau patung di situ antara lain arca-arca yang ada di tempat ini mencakup Avalokitevara (Padmapani, Khasarpana), Vajrapani, Tara, Marichi, Yamantaka, Jambhala, dan Vajravrh.

Sebagian dari arca-arca dari Wisnu, Siwa, Surya, dan dewa-dewi Weda lainnya juga disertakan dalam tempat ini.

Dari cerita tradisional mengatakan bahwa sekitar tahun 589 SM, Siddhartha Gautama, seorang pangeran muda yang melihat penderitaan dari dunia dan ingin mengakhirinya, mencapai pinggir sungai Phalgu yang berhutan, dekat kota Gaya, India.

 Di sana dia duduk bermeditasi di bawah pohon yang memiliki nama latin Ficus religiosa,  yang kemudian dikenal sebagai pohon Bodhi. 

Menurut referensi dari kitab Buddhis, meditasi dilakukan cukup lama jika dikaitkan dengan puasa tanpa henti, namun relatif pendek jika dikaitkan dengan pencapaian pencerahannya. 

Yakni  setelah tiga hari tiga malam, Siddharta mencapai pencerahan dan jawaban yang telah dicarinya. Proses pencarian itu misalnya tentang arti penderitaan, bagaimana manusia dapat lepas dari derita, dan apa yang perlu dilakukan manusia agar manusia lain juga terbebas dari samsara atau derita. 

Di lokasi itu, Wihara Mahabodhi dibangun oleh Kaisar Asoka pada sekitar tahun 260 SM, atau 329 tahun setelah Budha mendapatkan pencerahan. 

Di tempat ini pula terdapat satu pohon yang merupakan turunan dari Pohon Bodhi di mana Buddha mencapai pencerahan.


(2) Lumbini: tempat kelahiran Buddha Gautama (di Nepal)

Kuil Mayadevi adalah situs paling suci di Taman Lumbini di mana para arkeolog telah mengidentifikasi tempat yang tepat di mana Sang Buddha dilahirkan. Prasasti di Pilar Asoka di dekatnya juga menyebut tempat itu sebagai tempat kelahirannya. Dikatakan bahwa Pangeran Siddhartha yang baru lahir (kemudian menjadi Buddha) mengambil tujuh langkah pertamanya dan menyampaikan pesan perdamaiannya kepada umat manusia di sini.

Kelahiran itu terjadi di hutan Sal yang indah, yang sekarang menjadi titik fokus Taman Lumbini. Mayadevi, Ratu Shakya Raja Suddhodhana dari Kapilvastu, saat melewati Taman Lumbini, pada hari Baishakha Purnima (bulan purnama Mei 623 SM) mandi di Telaga Suci Pushkarini dan segera setelah melahirkan Pangeran Siddhartha.

Secara geografis Nepal berdekatan dengan India sehingga masuk akal meskipun Sang Budha lahir di Nepal, namun besar tumbuh dan berdakwah di India. 

(3) Sarnath: (secara resmi Isipatana, Uttar Pradesh, India) di mana Buddha Gautama menyampaikan khotbah pertamanya.

Sarnath, terletak hanya 12 km dari kota suci Hindu Varanasi, adalah situs taman rusa tempat Buddha Gautama pertama kali mengajarkan Dharma setelah pencerahannya. Sarnath adalah salah satu dari empat situs suci Buddha yang disetujui oleh Buddha sendiri untuk ziarah. Tiga situs lainnya adalah: Lumbini (kelahiran); Bodh Gaya (pencerahan); dan Kushinagar (kematian).

Sarnath sebelumnya dikenal sebagai Mrigadava, "taman rusa," dan Isipatana, yang berarti tempat di mana orang-orang suci (Pali: isi) jatuh ke bumi. Nama terakhir ini didasarkan pada legenda bahwa ketika Buddha lahir, para dewa turun untuk mengumumkannya kepada 500 orang suci. Orang-orang suci semua naik ke udara dan menghilang dan relik mereka jatuh ke tanah.

Nama saat ini Sarnath, dari Saranganath, berarti "Penguasa Rusa" dan berhubungan dengan cerita Buddhis kuno lainnya di mana Bodhisattva adalah seekor rusa dan menawarkan hidupnya kepada seorang raja alih-alih rusa betina yang rencananya akan ia bunuh. Raja sangat tersentuh sehingga dia menciptakan taman sebagai tempat perlindungan rusa.

Tentang Sarnath ini ada cerita yang lumayan panjang. 

Setelah pencerahan di Bodhgaya, Sang Buddha pergi ke Sarnath mencari lima mantan temannya. Dia menemukan mereka, mengajari mereka apa yang telah dia pelajari, dan mereka juga menjadi tercerahkan. Peristiwa ini disebut sebagai "pemutaran roda Dharma" dan juga menandai berdirinya Sangha, atau komunitas para bhikkhu.

Khotbah pertama Buddha, yang disampaikan di sini di Sarnath, dikenal dalam Pali sebagai Dhammacakkhapavathana Sutta. Sutta lainnya termasuk Anattalakhana Sutta dan Saccavibhanga Sutta. Ajaran utama Sang Buddha setelah pencerahannya berpusat di sekitar Empat Kebenaran Mulia (mengenai makna kehidupan) dan Jalan Mulia Berunsur Delapan (mengenai cara hidup yang benar).

Sang Buddha menghabiskan musim hujan berikutnya di Sarnath di vihara Mulagandhakuti. Sangha telah berkembang menjadi 60 jumlahnya, Sang Buddha mengirim mereka untuk mengajarkan Dharma kepada orang lain.

Agama Buddha berkembang di Sarnath sebagian karena dukungan raja dan pedagang kaya yang berbasis di dekat Varanasi. Pada abad ke-3 Sarnath telah menjadi pusat seni yang penting, yang mencapai puncaknya selama periode Gupta (abad ke-4 hingga ke-6 M). Ketika Hsuan Tsang berkunjung dari Tiongkok pada abad ke-7, ia menemukan 30 biara dan 3000 biksu tinggal di Sarnath.

Sarnath menjadi pusat utama aliran Buddha Sammatiya, salah satu aliran Nikaya atau Hinayana. Kehadiran gambar Heruka dan Tara menunjukkan bahwa Buddhisme Vajrayana juga dipraktikkan di sini.

(4) Kusinagara: (kini Kushinagar, Uttar Pradesh, India) di mana Buddha Gautama wafat dan mencapai Parinirvana.

Kushinagar adalah sebuah kota di distrik Kushinagar di negara bagian Uttar Pradesh, India. Ini adalah situs ziarah Buddhis yang penting, di mana umat Buddha percaya bahwa Buddha Gautama mencapai Parinirvana (semacam moksa mencapai kesempurnaan hidup) setelah kematiannya. Ini adalah pusat ziarah Buddha internasional.

Menurut satu teori, Kushinagar adalah ibu kota Kerajaan Kosala dan menurut Ramayana dibangun oleh Raja Kush, putra Rama, protagonis dari epik Ramayana. Sedangkan menurut tradisi Budha Kushavati dinamai sebelum raja Kush. Penamaan Kushwati diyakini karena banyaknya rumput Kush yang ditemukan di wilayah ini.

PERADABAN KUAT

Budha sebagai sebuah jejak peradaban, sangat kuat berpengaruh di Asia dan wabil khusus adalah di Nusantara kita. Candi Borobudur adalah cterbesar umat Budha di Indonesia, bahkan dunia. Dalam konteks kemanusiaan, sangat hebat dan mengherankan bagaimana pergerakan peradaban berjalan dari Nepal - India - Srilangka - Indonesia - Thailand - Myanmar - Jepang - China dan seterusnya.

Jejaknya masih bisa ditelusuri dengan banyaknya candi atau kuil di negara-negara tersebut. Bagaimana nasib umat Budha di masa depan, waktu yang akan bicara tersebab dari data statistik jumlah umat Budha di dunia semakin menyusut bila dibandingkan dengan umat agama lain. Budha di dunia.

Beberapa ahli bahkan mengatakan bahwa agama Budha juga berbeda, karena agama samawi (yang berkaitan dengan Langitan) adalah Yahudi Kristen dan Islam, sementara agama Hindu Budha dan lainnya adalah "agama kemanusiaan". SAMAWI dan ARDHI  

Nah.....jika sudah lepas pandemi, silakan berziarah religi atau tadabur alam menyusuri jejak-jejak peradaban di masa lalu. Jika khasanah muslim malahan wajib minimal 1 kali dalam hidup, jika mampu, untuk ziarah ibadah haji di Mekah dan Medinah serta ziarah masjid Al Aqsa di Palestina. Umat Budha sebenarnya bisa juga melaksanakan wajib ziarah ini dengan kota tujuan sesuai uraian di atas, namun ya memang agama punya aturan sendiri-sendiri. 

Selamat damai sejahtera untuk seluruh alam semesta, mari menebar rahmat bagi alam semesta. (26.05.2021/Endepe) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun