Lantas dapatkah kita sendiri meramalkan kematian kita?
Sepanjang kita dalam kondisi sehat, hidup, maka saya menghimbau diri saya sendiri, dan semoga anda yang paham juga memakluminya, mari kita berbuat baik sebanyak-banyaknya. Tidak ada pilihan kecuali itu, bersyukur atas hidup dan berusaha bermanfaat bagi diri maupun orang lain.
Dalam hal ramal-meramal usia, ada tindakan ngeri yang diduga dapat meramalkan kematian manusia. Euthanasia.
RISIKO EUTHANASIA
Ada tindakan medis yang lazim dikenal sebagai Euthanasia yang dirujuk pada situasi sengaja menghentikan proses kehidupan pasien.
Konsepsi menunjukkan bahwa ditinjau dari cara pelaksanaannya, eutanasia dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu eutanasia agresif, eutanasia non agresif, dan eutanasia pasif.
(1) Eutanasia agresif, disebut juga eutanasia aktif, adalah suatu tindakan secara sengaja yang dilakukan oleh dokter atau tenaga kesehatan lainnya untuk mempersingkat atau mengakhiri hidup seorang pasien. Situasi akan menjadi horor apabila euthanasia dilakukan tanpa ada indikasi medis, misalnya di banyak film Hollywood tentang kejahatan sebagian dunia medis.
Eutanasia agresif dapat dilakukan dengan pemberian suatu senyawa yang mematikan, baik secara oral maupun melalui suntikan. Salah satu contoh senyawa mematikan tersebut adalah tablet sianida.
Dalam perspektif agama, pelakunya dihukum dosa besar karena sengaja menghilangkan nyawa manusia dan identik dengan kasus pidana pembunuhan dengan pelanggaran Pasal 344 KUHP.
Pasal ini berbunyi: 'Barangsiapa yang merampas jiwa orang lain atas permintaan yang sungguh-sungguh dan meyakinkan dari orang lain itu, diancam dengan pidana penjara maksimum dua belas tahun".
Selanjutnya, Pasal 345 menyebutkan "Barangsiapa mendorong orang lain untuk bunuh diri, menolong dia untuk melakukannya atau memberi sarana kepadanya untuk itu, maka jika orang lain itu jadi bunuh diri, diancam dengan pidana penjara maksimum empat tahun".