Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar Meramalkan Hidup Post Pandemi

17 Mei 2021   12:50 Diperbarui: 18 Mei 2021   02:21 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampai kapan anda memperkirakan usia hidup fisik di dunia ini? Mari kita sejenak berpikir berdzikir di hari Senin 17 Mei 2021 yang masih dicekam pandemi ini. Sebuah riwayat khasanah muslim dikatakan bahwa hendaknya manusia menggunakan waktu luangnya untuk kegiatan positif sebelum datang waktu sempitnya. Mengoptimalkan masa muda untuk hal yang terberkati sebelum masuk usia tua. Menggunakan waktu sehat sebelum datang masa sakit. Memanfaatkan untuk berbuat baik semasa kaya sebelum tiba saatnya mungkin bisa jatuh miskin. Dan menggunakan masa hidup sebelum datang masa kematian fisik kita.

Saya akan mencoba mengutip mengelink-kan dengan tulisan Pak Rudy Gunawan tentang Bill Gates dan konconya. Silakan lihat ini. BIL GATES

Singkat cerita ada persahabatan Pak Bil dan Epstein yang dikabarkan sangat heboh karena diduga pemicu perceraian Bil Gates dengan Melinda. Di balik itu, Epstein sendiri adalah predator penjahat seksual dengan korban anak-anak, dan mati mengenaskan dengan bunuh diri di penjara. Latar belakang Epstein adalah pesohor dengan yayasan amal dan sosialita berkelas di Amerika Serikat. 

Apakah kematiannya sudah diprediksikan oleh yang bersangkutan, dan apakah terencana?

I don't think so, tidak ada yang menginginkan mati mengenaskan, dan gak mungkin dikatakan mati wafat penuh kemuliaan jika dalam kondisi suicide apalagi di penjara.

Tribunnews.com 
Tribunnews.com 

Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita semua. 

Sekarang kembali ke topik, dapatkah kita meramalkan kematian sendiri dengan penuh suka cita? 

Sepertinya kebanyakan manusia tidak menghendaki kematian, namun bagaimana jika kematian itu sudah di depan mata? Teriring doa untuk para korban pandemi yang wafat di tengah perang melawan covid19, misalnya ada  aktivis medsos dari kubu yang berseberangan, wafat dalam waktu yang hampir bersamaan.

Dapatkah kita meramalkannya? Risiko beropini di medsos adalah membuat situasi diametral jika memang berbeda, sehingga hiruk pikuk masih terjadi padahal kedua anak manusai tersebut sudah wafat bersua dengan Tuhannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun