Mohon tunggu...
Nugroho Endepe
Nugroho Endepe Mohon Tunggu... Konsultan - Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” (67:30) Tulisan boleh dikutip dengan sitasi (mencantumkan sumbernya). 1) Psikologi 2) Hukum 3) Manajemen 4) Sosial Humaniora 5) Liputan Bebas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peradaban Maritim Banjarmasin

29 September 2019   09:07 Diperbarui: 29 September 2019   09:36 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Edukasi maritim lewat media (dokpri)

Secara sengaja warga juga telah sadar tidak membuang sampah di sungai. Namun kita pandang dan observasi, bahwa sebagian sungai masih belum dirawat, sampah masih berserak. Perlu gerakan yang lebih mengakar sehingga sungai semakin terpelihara.

Inilah yang dijadikan salah satu alas an perlunya kita memprogram Mencintai Peradaban Sungai. Konteks peradaban di sini, berarti seluruh elemen warga ikut terlibat. Tidak sekedar dalam dataran kognitif konseptual, namun juga aksi nyata di lapangan. 

Dan menjadi gerakan yang menjadi nilai dasar Banjarmasin; mencintai sungai. Jika benar bahwa kita mencintai sungai, maka segenap akal budi, jiwa dan perilaku akan menunjukkan bahwa cinta kita kepada sungai sangat nyata. 

Kita tidak akan rela jika sungai kotor, pendangkalan tidak terkontrol, pencemaran juga tidak dicegah, dan proses pengurukan sungai untuk pendirian bangunan atau jembatan juga sporadis terjadi.

Untuk itu, gerakan Mencintai Peradaban Sungai digulirkan. Pelahan namun pasti kita harapkan mencintai sungai sepenuh hati akan terlaksana. Bekerja sama dengan Banjarmasin Post, dan secara bertahap menggandeng Pemkot dan Pemprov, kita mulai dari diklat esai pada bulan Januari 2017, dan aksi bersih sungai sampai saat ini. 

Harapannya warga akan semakin teredukasi, dan secara massif gerakan mencintai sungai akan menjadi bagian dari nilai hidup Banjarmasin. Tahun 2018 dan seterusnya, perlu digalakkan secara berkesinambungan untuk kemajuan ekonomi masyarakat maritime kita.

Belajar Pada Belanda 2030

Gagasan ini bukanlah ide baru. Pada saat penulis (saya) berinteraksi dengan pengelola Pelabuhan  Rotterdam di Belanda, didapatkan sebuah konsep menarik yang terangkum dalam konsepsi Port Vision 2030, Port Compass, Direct the future, Start todays. 

Singkat kata, Pelabuhan Rotterdam pada tahun 2030 ke depan akan mengukuhkan diri sebagai pelabuhan pemimpin di Eropa untuk kargo internasional maupun local, baik untuk komoditas yang menggunakan moda peti kemas, angkutan tanker minyak, maupun kargo lainnya. 

Mau tidak mau, untuk mewujudkan ambisi besar tersebut, mereka melakukan 5 (lima) langkah penting, yakni (1) meningkatkan kemudahan integrasi antara industry dan aktivitas pendukungnya, (2) mewujudkan jejaring transportasi region Eropa, (3) meningkatkan aksesibilitas dengan dukungan infrastruktur, (4) tetap memperhatikan kualitas hidup dengan zona hijau di industry dan program pengurangan pencemaran, dan (5) inovasi dan penegasan program tanpa kontroversi.

Dari diskusi dan kajian, program masa depan Rotterdam tidak lepas dari upaya kongkret di sisi masyarakat terhadap arti penting sungai. Jika kita menelusuri kota kota di Belanda, baik di Rotterdam, Amsterdam, Volendam, dan lainnya, kanal-kanal sungai yang juga merasuk ke jantung pemukiman desa juga masih terpelihara dengan baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun