Mohon tunggu...
Nugraha
Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kenapa Generasi Sekarang Penting untuk Bisa Coding?

4 Juli 2022   17:39 Diperbarui: 4 Juli 2022   17:43 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalo ini sih pasti ya, apalagi jaman sekarang ini. Untuk meningkatkan produktivitas suatu perusahaan, perusahaan ga mungkin ga butuh tenaga IT. Apalagi tenaga programmer, udah hampir ga ada perusahaan yang menjual produknya dengan cara konvensional seperti di pasar.

Untuk mengatur data penjualan, pengeluaran, pemasukan, karyawan, perusahaan pasti memakai program atau aplikasi, ga ada lagi namanya 100% manual kertas ditulis tangan. Semakin banyak yang hampir paperless (tanpa penggunaan kertas).

Makanya IT di perusahaan produksi pun membutuhkan seorang programmer. Bahkan seorang IT support pun yang biasanya mengurusi perangkat keras, bisa-bisa pernah ditawari atau disuruh membuat program. Jadi ketika menghadapi seorang HR yang ingin merekrut programmer, kemungkinan besar akan dicari tahu kemampuan programming kamu sampai di mana, sehingga paling tidak kamu wajib punya skill dasar pemrograman.

5. Mengasah Kemampuan Problem Solving

Ngoding itu adalah sebuah permainan logika. Kebutuhan akan seorang programmer pasti diawali dari suatu masalah. Dosen saya pernah bilang, programmer itu tugasnya mencari masalah, dan dicari solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

Dahulu kita ga mungkin kebayang gimana cara ngabarin orang dari jauh, pesen ojek dari rumah padahal ga tau nomor telepon kang ojeknya, konsultasi ke dokter ga perlu datengin rumah sakit, dan lain-lain.

Ketika kamu belajar ngoding, gak lama kamu akan terbiasa mengatasi masalah dengan logika dan bukan dengan emosi, karena agar codingan kamu bekerja, ya codinganmu ga boleh ada errornya. Itu tantangan sendiri buat kamu buat mecahin masalah pake otak dan bukan otot.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun