Kalo ini sih pasti ya, apalagi jaman sekarang ini. Untuk meningkatkan produktivitas suatu perusahaan, perusahaan ga mungkin ga butuh tenaga IT. Apalagi tenaga programmer, udah hampir ga ada perusahaan yang menjual produknya dengan cara konvensional seperti di pasar.
Untuk mengatur data penjualan, pengeluaran, pemasukan, karyawan, perusahaan pasti memakai program atau aplikasi, ga ada lagi namanya 100% manual kertas ditulis tangan. Semakin banyak yang hampir paperless (tanpa penggunaan kertas).
Makanya IT di perusahaan produksi pun membutuhkan seorang programmer. Bahkan seorang IT support pun yang biasanya mengurusi perangkat keras, bisa-bisa pernah ditawari atau disuruh membuat program. Jadi ketika menghadapi seorang HR yang ingin merekrut programmer, kemungkinan besar akan dicari tahu kemampuan programming kamu sampai di mana, sehingga paling tidak kamu wajib punya skill dasar pemrograman.
5. Mengasah Kemampuan Problem Solving
Ngoding itu adalah sebuah permainan logika. Kebutuhan akan seorang programmer pasti diawali dari suatu masalah. Dosen saya pernah bilang, programmer itu tugasnya mencari masalah, dan dicari solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Dahulu kita ga mungkin kebayang gimana cara ngabarin orang dari jauh, pesen ojek dari rumah padahal ga tau nomor telepon kang ojeknya, konsultasi ke dokter ga perlu datengin rumah sakit, dan lain-lain.
Ketika kamu belajar ngoding, gak lama kamu akan terbiasa mengatasi masalah dengan logika dan bukan dengan emosi, karena agar codingan kamu bekerja, ya codinganmu ga boleh ada errornya. Itu tantangan sendiri buat kamu buat mecahin masalah pake otak dan bukan otot.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H