Pola pikir komputerisasi adalah sebuah kemampuan yang kudu dimiliki oleh orang-orang di abad pertengahan 21 ini. Dia setingkat dengan kemampuan membaca, menulis dan matematika. Pola pikir yang satu ini bisa dibentuk dengan belajar pemrograman. Sekalipun coding atau pemrograman sangat disanjung oleh semua orang di dunia ini karena manfaatnya, Anda sebagai orang tua tidak mengerti kaitannya dengan anak.
Belajar pemrograman diibaratkan dengan belajar alat masuk. Ketika anak belajar alat musik, bukan berarti dia harus memiliki cita-cita menjadi musisi profesional. Tetapi orang tua tahu kalau alat musik bisa mengembangkan kecerdasan pendengaran, apresiasi seni, koordinasi mata tangan dan kerja sama. Maka belajar coding untuk anak melatih pola pikir komputerisasinya.
 2. Meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan kerjaan
Beberapa ahli sudah memperkirakan kalau di tahun 2020, permintaan pasar akan pegawai-pegawai yang mengerti ilmu komputer akan meningkat pesat hingga 1,4 juta. Namun hanya sedikit yang memiliki kualifikasi untuk mendapatkannya. Selain itu, hampir semua pekerjaan berhubungan dengan teknologi.
Kalau anak Anda tidak berkeinginan untuk menjadi programmer, bisa saja dia perlu menjadi orang yang mampu bekerjasama dengan mereka. Bahasa dan pola pikir komputerisasi pun perlu dimengerti agar lancar teamwork-nya.
Misalkan, anak Anda bercita-cita menjadi seorang dokter bedah. Saat ini banyak sekali dokter bedah yang menggunakan bantuan alat komputer dalam meja operasi. Alasannya, teknik pembedahannya bisa lebih rapi atau mereka bisa melihat kondisi lebih jelas. Dalam kesehariannya, mereka juga bisa menyimpan file-file pasien yang mereka tangani di komputer dan lain sebagainya.
3. Â Membantu mereka menjadi creator dibanding penikmat
Salah satu masalah yang sering terjadi pada anak-anak di Indonesia adalah mereka lebih senang konsumsi dibanding menghasilkan. Belajar coding baik melalui kursus atau sendiri tentu membuat anak-anak generasi baru ini memiliki keinginan untuk membangun sesuatu dibanding hanya menerima atau belanja.
Orang tua yang bijak pastinya lebih senang melihat hasil karya anak dibanding hanya memenuhi kebutuhan anak. Jadi belajar programming akan meningkatkan produktifitas anak dalam menghasilkan karya-karya yang berguna untuk orang lain. Alhasil, mereka pun bisa tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri.
Begitulah alasan coding perlu menjadi mata pelajaran wajib Generasi Z. Dan mereka sudah bisa belajar sejak SD. Jadi anak bisa memiliki pola pikir komputerisasi dan logika yang kuat sejak dini.
4. Lapangan Pekerjaan