Bayu seketika menepuk jidatnya. "Walah! Iya, saya lupa! Tidak mungkin dia nonton televisi pada sore hari. Apalagi pas hari Sabtu. Soalnya itu jam sibuk di warungnya."
"Bagus."
"Tapi Kadjat punya smartphone! Kalau dia bisa saja nonton di situ."
Rahadian menggeleng. "Kau tahu sendiri dia itu rabun. Kacamatanya setebal itu. Dia sendiri bilang, susah melihat apapun di layar smartphone."
Bayu mengerang. "Ya ampun! Kenapa saya bisa lupa. Tentu saja. Tidak mungkin Alfian dan Kadjat tahu soal sinetron itu. Dengan sendirinya hanya ada satu tersangka yang tersisa, yaitu Rohana! Satu-satunya yang tahu soal sinetron itu!"
Rahadian mengangguk sebelum menghabiskan kopinya.
"Tapi tolol juga dia. Sok memberi tahu kalau isi surat itu menjiplak sinetron," kata Bayu sambil meringis. "Kalau tidak melakukannya, mungkin kejahatannya tidak terbongkar."
"Makanya jangan kebanyakan nonton sinetron kalau ingin melawan Sherlock Holmes," canda Rahadian. "Sudah banyak yang bilang, nonton sinetron tidak baik buat otakmu."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H