Kedua, legitimasi Kharisma yaitu dikenal jamaah. Dikenal ilmunya, dikenal pengalamannya, dikenal tingkah lakunya, dikenal baiknya -- intinya. Maka hindarilah membiarkan pelaksanaan sholat dipimpin oleh “orang asing” yang kita tidak tahu asal usulnya.
Hapalan dirasa mantul di luar sholat belum tentu akan lancar setelah di ruang pengimaman, yang notabene berdiri pun tidak boleh ditemani, konsentrasi buyar dan gelagapan kadang-kadang menyergap. Disinilah pengalaman, nyali dan mental di uji.
Dan akhirnya saya berkesimpulan, hindari menjadi imam kalau dirasa perangkat keilmuan dan legitimasinya belum memadai. Jangan hindari sholatnya, tapi hindari menjadi imam.
Itu..!